Dilema ASEAN: Terjepit di Antara Payung Keamanan AS dan Magnet Ekonomi Tiongkok

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Negara-negara Asia Tenggara berjalan di atas tali geopolitik, mencoba menyeimbangkan kemitraan keamanan dengan Amerika Serikat sambil merangkul dominasi ekonomi Tiongkok yang tak terhindarkan. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Negara-negara Asia Tenggara berjalan di atas tali geopolitik, mencoba menyeimbangkan kemitraan keamanan dengan Amerika Serikat sambil merangkul dominasi ekonomi Tiongkok yang tak terhindarkan. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Negara-negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menghadapi sebuah dilema strategis. Posisi mereka berada di jantung kawasan paling dinamis di dunia. Mereka kini terjepit di antara dua kekuatan raksasa: Amerika Serikat sebagai penyedia keamanan tradisional, dan Tiongkok sebagai mitra ekonomi yang dominan.

Posisi sulit ini memaksa negara-negara ASEAN melakukan tarian diplomatik yang rumit. Setiap pilihan kebijakan dapat menarik mereka lebih dekat ke Washington atau ke orbit Beijing. Ini adalah pilihan yang sebagian besar dari mereka berusaha keras untuk hindari.

Payung Keamanan Amerika

Selama beberapa dekade setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat telah menjadi pilar keamanan di Asia Tenggara. Kemitraan ini tetap kuat, terutama bagi negara yang berkonflik langsung dengan klaim maritim Tiongkok di Laut China Selatan.

  • Penyeimbang Tiongkok: Bagi negara seperti Filipina dan Vietnam, kehadiran militer AS sangat penting. Kehadiran ini berupa patroli kebebasan navigasi (FONOPs), latihan militer bersama, dan penjualan senjata. Semua itu menjadi penyeimbang penting terhadap ketegasan Tiongkok.
  • Aliansi Tradisional: Hubungan pertahanan yang telah lama terjalin, seperti dengan Thailand dan Singapura, memberikan jaminan keamanan. Mereka juga mendapat akses ke teknologi militer canggih.
Baca Juga :  Demam Tulip: Saat Bunga Lebih Mahal dari Rumah

Washington secara konsisten memposisikan diri sebagai penjamin tatanan berbasis aturan. Narasi ini disambut baik oleh negara-negara yang khawatir dengan kekuatan Tiongkok yang terus membesar.

Magnet Ekonomi Tiongkok yang Tak Terelakkan

Namun, sementara AS menawarkan keamanan, Tiongkok menawarkan kemakmuran. Secara ekonomi, Tiongkok adalah kekuatan dominan di kawasan ini.

  • Mitra Dagang Terbesar: Tiongkok adalah mitra dagang nomor satu bagi hampir semua negara ASEAN. Ketergantungan pada pasar, investasi, dan rantai pasok Tiongkok sangat besar.
  • Infrastruktur dan Investasi: Melalui Belt and Road Initiative (BRI), Tiongkok menyalurkan miliaran dolar. Dana ini untuk proyek infrastruktur di seluruh kawasan, dari jalur kereta api di Laos hingga pelabuhan di Indonesia.

Bagi para pemimpin ASEAN, menjaga hubungan baik dengan Beijing adalah sebuah keharusan. Ini bukan lagi pilihan. Tujuannya adalah mendorong pertumbuhan dan stabilitas domestik.

Berjalan di Atas Tali: Seni Hedging

Menghadapi tekanan dari dua arah, negara-negara ASEAN telah menjadi ahli dalam seni hedging. Ini adalah strategi untuk tidak sepenuhnya memihak salah satu kekuatan. Praktiknya terlihat jelas. Satu hari, sebuah negara mungkin menjadi tuan rumah latihan militer bersama AS. Keesokan harinya, mereka menandatangani kesepakatan dagang besar dengan Tiongkok.

Strategi ini memungkinkan mereka memaksimalkan keuntungan dari kedua belah pihak. Mereka juga dapat meminimalkan risiko terjebak dalam konflik proksi. Namun, persaingan AS-Tiongkok yang meningkat membuat ruang bermanuver semakin sempit. Tekanan untuk “memilih pihak” pun semakin kuat, mengancam prinsip netralitas ASEAN.

Masa Depan Sentralitas ASEAN

Dilema ini menjadi ujian terbesar bagi prinsip “Sentralitas ASEAN”. Blok ini berusaha menjadi pengemudi utama dalam arsitektur regional. Pertanyaannya, mampukah ASEAN terus mengelola persaingan ini untuk kepentingannya sendiri? Atau akankah kawasan ini hanya menjadi arena pasif bagi pertarungan hegemoni Washington dan Beijing?

Jawabannya akan menentukan masa depan ASEAN serta stabilitas dan kemakmuran di seluruh kawasan Indo-Pasifik.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut
Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?
Ritual Membaca Sebelum Tidur: Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Adalah Latihan untuk Imajinasi dan Empati
Misteri Kota yang Hilang: Menelusuri Jejak Peradaban Kuno yang Lenyap Ditelan Waktu
Teater Pikiran Bawah Sadar: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Kita Bermimpi?
Paradoks Fermi: Di Mana Semua Alien? Menatap Langit Malam
Dialog dengan Diri Sendiri: Kekuatan Tersembunyi dari Menulis Jurnal Beberapa Menit Setiap Malam
Pelajaran dari Filsafat Stoa: Menemukan Ketenangan di Tengah Kekacauan

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:17 WIB

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Ritual Membaca Sebelum Tidur: Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Adalah Latihan untuk Imajinasi dan Empati

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Misteri Kota yang Hilang: Menelusuri Jejak Peradaban Kuno yang Lenyap Ditelan Waktu

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:45 WIB

Teater Pikiran Bawah Sadar: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Kita Bermimpi?

Berita Terbaru

Ilustrasi, Menatap langit malam adalah membaca buku cerita dan peta kompas tertua di dunia. Kenali kisah di balik bintang yang memandu para pelaut kuno. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut

Selasa, 21 Okt 2025 - 22:17 WIB

Ilustrasi, Dari alunan lofi yang menenangkan hingga komposisi klasik yang abadi, temukan sains di balik bagaimana musik bisa menjadi resep terbaik untuk tidur nyenyak. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Okt 2025 - 22:13 WIB