Arsitektur Keamanan Indo-Pasifik: Persaingan atau Kerja Sama?

Kamis, 16 Oktober 2025 - 14:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi. Di tengah meningkatnya ketegangan, arsitektur keamanan Indo-Pasifik kini menjadi arena persaingan antara kekuatan-kekuatan besar dunia. Dok: Istimewa

Ilustrasi. Di tengah meningkatnya ketegangan, arsitektur keamanan Indo-Pasifik kini menjadi arena persaingan antara kekuatan-kekuatan besar dunia. Dok: Istimewa

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Kawasan Indo-Pasifik kini menjadi pusat gravitasi geopolitik global. Amerika Serikat, Jepang, dan Australia awalnya mempopulerkan konsep ini untuk menciptakan tatanan regional yang bebas dan terbuka. Namun, Indo-Pasifik dengan cepat berubah menjadi panggung rivalitas strategis. Di sana, Amerika Serikat dan sekutunya melawan pengaruh China yang terus meningkat.

Berbagai aliansi keamanan pun terbentuk dan mengubah peta kekuatan kawasan. Kini, pertanyaannya adalah: apakah arsitektur keamanan ini akan mengarah pada kerja sama yang stabil, atau justru memicu persaingan yang lebih tajam?

Munculnya Quad dan AUKUS

Dua inisiatif utama kini mendefinisikan arsitektur keamanan Indo-Pasifik: Quadrilateral Security Dialogue (Quad) dan pakta keamanan AUKUS.

  • Quad: Aliansi ini terdiri dari Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan India. Quad bertujuan untuk mengimbangi dominasi China. Meskipun agenda resminya mencakup isu maritim dan teknologi, banyak analis melihatnya sebagai benteng strategis untuk membendung ekspansi Beijing.
  • AUKUS: Pakta keamanan antara Australia, Inggris, dan Amerika Serikat ini lebih fokus pada aspek militer. Kesepakatan utamanya adalah membantu Australia memperoleh kapal selam bertenaga nuklir. Langkah ini bertujuan meningkatkan kapasitas pertahanan kolektif di Pasifik untuk menghadapi China.
Baca Juga :  Bola Api dan Dentuman di Langit Cirebon, Peneliti BRIN Pastikan Meteor Jatuh

Kedua aliansi ini menandakan pergeseran dari pendekatan multilateral yang inklusif. Mereka kini membentuk blok-blok keamanan yang lebih eksklusif. Hal ini jelas memicu kekhawatiran akan terjadinya perlombaan senjata di kawasan.

Peran ASEAN dan Dilema Netralitas

Di tengah persaingan ini, Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) berada dalam posisi yang sulit. Selama ini, ASEAN selalu memegang teguh prinsip sentralitas dan netralitas, berusaha menjadi penengah yang jujur bagi semua pihak. Melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, organisasi ini menawarkan visi kerja sama yang lebih inklusif dan berbasis dialog.

Namun, dilema terbesar ASEAN adalah mempertahankan netralitas. Kekuatan besar terus menarik negara-negara anggota ke dalam orbit persaingan mereka. Beberapa negara anggota memiliki hubungan ekonomi erat dengan China. Sementara itu, yang lain lebih condong ke aliansi keamanan dengan Amerika Serikat. Perpecahan internal ini jelas mengancam efektivitas dan sentralitas ASEAN.

Kepentingan Indonesia di Tengah Rivalitas

Sebagai negara terbesar di ASEAN dan pemimpin de facto, Indonesia memiliki kepentingan vital untuk menjaga stabilitas Indo-Pasifik. Politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif menuntut agar negara tidak memihak blok mana pun. Kepentingan utama Indonesia adalah memastikan kawasan tetap damai, stabil, dan terbuka untuk semua. Kawasan ini tidak boleh didominasi oleh satu kekuatan tunggal.

Tantangan bagi Indonesia adalah menavigasi rivalitas ini dengan cerdas. Indonesia perlu memanfaatkan peluang kerja sama ekonomi dengan China. Pada saat yang sama, Indonesia harus menjaga kemitraan keamanan strategis dengan AS dan Australia. Indonesia juga harus memperkuat sentralitas ASEAN agar tidak menjadi sekadar penonton dalam drama geopolitik di kawasannya sendiri.

Masa Depan Stabilitas Kawasan

Arsitektur keamanan Indo-Pasifik kini berada di persimpangan jalan. Di satu sisi, ASEAN mengusung visi kerja sama inklusif. Di sisi lain, aliansi seperti Quad dan AUKUS mewujudkan realitas persaingan kekuatan besar.

Masa depan stabilitas kawasan akan sangat bergantung pada kemampuan negara-negara di dalamnya. Mereka harus mampu mengelola rivalitas ini agar tidak berubah menjadi konflik terbuka. Tanpa mekanisme dialog yang kuat dan rasa saling percaya, Indo-Pasifik berisiko menjadi arena proksi persaingan global, bukan kawasan yang damai dan makmur.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut
Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?
Ritual Membaca Sebelum Tidur: Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Adalah Latihan untuk Imajinasi dan Empati
Misteri Kota yang Hilang: Menelusuri Jejak Peradaban Kuno yang Lenyap Ditelan Waktu
Teater Pikiran Bawah Sadar: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Kita Bermimpi?
Paradoks Fermi: Di Mana Semua Alien? Menatap Langit Malam
Dialog dengan Diri Sendiri: Kekuatan Tersembunyi dari Menulis Jurnal Beberapa Menit Setiap Malam
Pelajaran dari Filsafat Stoa: Menemukan Ketenangan di Tengah Kekacauan

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:17 WIB

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Ritual Membaca Sebelum Tidur: Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Adalah Latihan untuk Imajinasi dan Empati

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Misteri Kota yang Hilang: Menelusuri Jejak Peradaban Kuno yang Lenyap Ditelan Waktu

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:45 WIB

Teater Pikiran Bawah Sadar: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Kita Bermimpi?

Berita Terbaru

Ilustrasi, Menatap langit malam adalah membaca buku cerita dan peta kompas tertua di dunia. Kenali kisah di balik bintang yang memandu para pelaut kuno. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut

Selasa, 21 Okt 2025 - 22:17 WIB

Ilustrasi, Dari alunan lofi yang menenangkan hingga komposisi klasik yang abadi, temukan sains di balik bagaimana musik bisa menjadi resep terbaik untuk tidur nyenyak. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Okt 2025 - 22:13 WIB