JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Siang hari, Anda berhasil melalui rapat yang padat, menyelesaikan tumpukan pekerjaan, dan bahkan sempat bersosialisasi. Namun, begitu kepala Anda menyentuh bantal, pikiran Anda justru memulai rapat lainnya. Semua kekhawatiran, penyesalan, dan daftar tugas yang belum selesai tiba-tiba menyerbu tanpa diundang.
Jika Anda mengalami ini, Anda tidak sendirian. Saat dunia di sekitar kita menjadi sunyi, dunia di dalam kepala kita justru menjadi riuh. Ini bukanlah pertanda kelemahan, melainkan cara kerja unik otak kita saat tidak ada lagi distraksi. Memahami proses ini adalah langkah pertama untuk kembali mengambil kendali.
Mengapa Otak Menyala Saat Gelap?
Beberapa alasan ilmiah menjelaskan mengapa pikiran kita cenderung berlari liar di malam hari.
- Minimnya Distraksi Eksternal: Sepanjang hari, otak kita sibuk memproses pemandangan, suara, dan interaksi. Semua distraksi ini berfungsi seperti “kebisingan” yang menutupi pikiran-pikiran yang lebih dalam. Saat malam tiba dan distraksi hilang, pikiran-pikiran yang tadinya Anda pendam akhirnya mengambil alih panggung utama.
- Aktifnya Default Mode Network (DMN): Otak memiliki sebuah jaringan bernama Default Mode Network (DMN). Jaringan ini menjadi aktif saat kita tidak sedang fokus pada tugas tertentu. DMN membuat Anda melamun, merenung, dan memikirkan masa lalu atau masa depan. Di malam hari, DMN mengambil alih kendali, seringkali memutar ulang percakapan atau merancang skenario terburuk.
- Kelelahan Mengurangi Kontrol Kognitif: Setelah seharian membuat keputusan dan menahan diri, “otot” mental Anda yang mengontrol pikiran menjadi lelah. Akibatnya, Anda lebih sulit menepis pikiran negatif yang muncul.
Tiga Cara Praktis Menjinakkan Pikiran
Daripada melawan “badai” pikiran ini, cobalah mengelolanya dengan strategi yang lebih cerdas.
- Lakukan Brain Dump (Curah Gagasan): Sediakan 10-15 menit sebelum tidur untuk menulis semua hal dari kepala Anda ke dalam sebuah jurnal. Tuliskan semua kekhawatiran, ide, atau daftar tugas untuk esok hari. Dengan menulis, Anda secara simbolis “memindahkan” beban dari otak ke atas kertas dan memberi sinyal bahwa Anda bisa menanganinya besok.
- Jadwalkan Waktu Khawatir: Tentukan waktu spesifik selama 15 menit di sore hari untuk secara sadar memikirkan semua kekhawatiran Anda. Saat pikiran cemas muncul di malam hari, katakan pada diri sendiri, “Saya akan memikirkan ini besok pada jam khawatir saya.” Anda melatih otak untuk menunda kecemasan ke waktu yang telah Anda tentukan.
- Latih Pernapasan Diafragma: Alihkan fokus dari pikiran ke tubuh Anda. Tarik napas dalam-dalam melalui hidung selama 4 hitungan, dan rasakan perut Anda mengembang. Tahan napas selama 4 hitungan, lalu hembuskan perlahan melalui mulut selama 6 hitungan. Ulangi beberapa kali. Teknik ini membantu Anda mengaktifkan sistem saraf parasimpatis yang memicu respons relaksasi tubuh.
Pada akhirnya, menenangkan pikiran bukanlah tentang mengosongkannya. Ini adalah tentang mengalihkan fokusnya dengan lembut. Dengan sedikit latihan, Anda bisa membuat malam hari kembali menjadi waktu untuk beristirahat, bukan untuk berperang dengan diri sendiri.
Penulis : Ahmad Haris Kurnia
Editor : Ahmad Haris Kurnia