Kutub Utara yang Mencair: Arena Baru Perebutan Sumber Daya dan Kekuasaan

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 20:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Perubahan iklim melelehkan es di Kutub Utara, membuka

Ilustrasi, Perubahan iklim melelehkan es di Kutub Utara, membuka "samudra baru" yang kini menjadi medan persaingan sengit antara kekuatan dunia untuk memperebutkan sumber daya dan jalur perdagangan strategis. Dok: Istimewa

WASHINGTON, POSNEWS.CO.ID – Selama berabad-abad, Kutub Utara adalah benteng es yang beku. Namun, pemanasan global kini mengubahnya dengan cepat. Lapisan es yang mencair tidak hanya memicu krisis lingkungan, tetapi juga membuka “samudra baru” di puncak dunia. Samudra ini menyimpan harta karun sumber daya alam dan jalur pelayaran strategis.

Akibatnya, wilayah yang dulu sunyi ini berubah menjadi arena persaingan geopolitik baru. Kekuatan dunia seperti Rusia, Tiongkok, dan negara Arktik lainnya kini berlomba menancapkan klaim. Mereka ingin mengamankan pengaruh di “perbatasan terakhir” bumi ini.

Rusia: Sang Penguasa Arktik

Bagi Rusia, Kutub Utara adalah halaman belakang strategis dan identitas nasional. Dengan garis pantai Arktik terpanjang, Moskow secara agresif menegaskan kembali dominasinya di kawasan itu.

  • Militarisasi Kawasan: Rusia membuka kembali dan memodernisasi puluhan pangkalan militer era Soviet. Mereka menempatkan sistem pertahanan udara canggih dan melatih pasukan khusus untuk perang di suhu beku.
  • Mengontrol Jalur Laut Utara (NSR): Rusia mengklaim kontrol atas Jalur Laut Utara, sebuah rute pelayaran di sepanjang pantainya. [Gambar kapal pemecah es Rusia di Kutub Utara] Rute ini dapat memangkas waktu tempuh antara Asia dan Eropa hingga 40%. Moskow pun mewajibkan kapal asing meminta izin dan membayar biaya transit. Armada kapal pemecah es bertenaga nuklir terbesar di dunia mendukung klaim ini.
Baca Juga :  Hujan Diperkirakan Guyur Jabodetabek 2–3 Oktober, BMKG Imbau Warga Waspada

Tiongkok: Ambisi Jalur Sutra Kutub

Tiongkok tidak memiliki wilayah di Arktik. Namun, Beijing mendeklarasikan diri sebagai “negara dekat-Arktik” dan menunjukkan minat besar. Dua tujuan utama mendorong ambisi Beijing:

  1. Sumber Daya Alam: Para ahli memperkirakan Kutub Utara menyimpan 13% cadangan minyak dan 30% cadangan gas alam dunia. Sebagai konsumen energi terbesar, Tiongkok melihat kawasan ini sebagai sumber pasokan masa depan.
  2. Jalur Sutra Kutub (Polar Silk Road): Tiongkok secara aktif mempromosikan Jalur Laut Utara sebagai bagian dari Belt and Road Initiative (BRI). Rute ini menawarkan alternatif yang lebih cepat dan aman dari Selat Malaka yang padat, di mana Tiongkok merasa rentan.

Barat yang Waspada

Negara-negara Arktik lain semakin khawatir dengan manuver Rusia dan ambisi Tiongkok. Negara-negara ini termasuk AS, Kanada, Denmark, Norwegia, dan Islandia. Sebagai respons, aliansi Barat melalui NATO mulai meningkatkan kehadirannya.

Baca Juga :  Pomdam Jaya Limpahkan Kasus Pembunuhan Bankir BRI Sidang Militer Terbuka

AS dan Kanada melakukan patroli angkatan laut dan udara bersama. NATO juga rutin mengadakan latihan militer di kawasan itu. Tujuannya adalah menunjukkan kesiapan dan menantang klaim Rusia. Bagi mereka, ini bukan hanya soal sumber daya. Mereka ingin mempertahankan kebebasan navigasi dan tatanan internasional di wilayah vital ini.

Permainan Besar di Puncak Dunia

Kutub Utara yang mencair memicu “Permainan Besar” baru di abad ke-21. Taruhannya sangat tinggi. Ada cadangan energi masif yang dapat mengubah pasar global. Ada pula jalur perdagangan yang akan memetakan ulang logistik dunia. Terakhir, ada perebutan keseimbangan kekuatan di kawasan strategis ini.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Saat es terus mencair, para analis memperkirakan persaingan geopolitik akan semakin memanas. Hal ini akan membawa era baru ketidakpastian dan potensi konflik.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut
Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?
Ritual Membaca Sebelum Tidur: Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Adalah Latihan untuk Imajinasi dan Empati
Misteri Kota yang Hilang: Menelusuri Jejak Peradaban Kuno yang Lenyap Ditelan Waktu
Teater Pikiran Bawah Sadar: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Kita Bermimpi?
Paradoks Fermi: Di Mana Semua Alien? Menatap Langit Malam
Dialog dengan Diri Sendiri: Kekuatan Tersembunyi dari Menulis Jurnal Beberapa Menit Setiap Malam
Pelajaran dari Filsafat Stoa: Menemukan Ketenangan di Tengah Kekacauan

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:17 WIB

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:13 WIB

Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:01 WIB

Ritual Membaca Sebelum Tidur: Lebih dari Sekadar Hobi, Ini Adalah Latihan untuk Imajinasi dan Empati

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:51 WIB

Misteri Kota yang Hilang: Menelusuri Jejak Peradaban Kuno yang Lenyap Ditelan Waktu

Selasa, 21 Oktober 2025 - 21:45 WIB

Teater Pikiran Bawah Sadar: Apa yang Sebenarnya Terjadi di Otak Saat Kita Bermimpi?

Berita Terbaru

Ilustrasi, Menatap langit malam adalah membaca buku cerita dan peta kompas tertua di dunia. Kenali kisah di balik bintang yang memandu para pelaut kuno. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Dari Mitos Yunani Kuno Hingga Navigasi Para Pelaut

Selasa, 21 Okt 2025 - 22:17 WIB

Ilustrasi, Dari alunan lofi yang menenangkan hingga komposisi klasik yang abadi, temukan sains di balik bagaimana musik bisa menjadi resep terbaik untuk tidur nyenyak. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Okt 2025 - 22:13 WIB