Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:14 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi terkait dana Rp4,1 triliun mengendap, Rabu (22/10/2025). Dok: Istimewa

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan klarifikasi terkait dana Rp4,1 triliun mengendap, Rabu (22/10/2025). Dok: Istimewa

BANDUNG, POSNEWS.CO.ID – Penasaran Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi terkait dana Rp4,1 triliun milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang disebut mengendap di bank akhirnya terjawab.

Dedi menegaskan, dana tersebut tidak mengendap, melainkan berputar dan digunakan secara aktif untuk kegiatan pemerintahan.

Menurut Dedi, klarifikasi ini disampaikan setelah dirinya mengecek langsung data ke Bank Indonesia (BI). Ia menyebut angka Rp4,1 triliun itu merupakan data posisi per 30 September 2025, bukan saldo terkini.

“Data dari BI itu adalah laporan keuangan per 30 September,” jelas Dedi Mulyadi kepada wartawan, Rabu (22/10/2025).

Lebih lanjut, Dedi merinci bahwa berdasarkan laporan BI, dana milik Pemprov Jawa Barat per 30 September mencapai Rp3,8 triliun, sementara sisanya merupakan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Ia menegaskan, dana tersebut tersimpan dalam bentuk giro kas daerah, bukan deposito atau simpanan berbunga.

Baca Juga :  Tingkatkan Jumlah Buyer AS Menuju TEI 2025, RI Gelar Business Gathering di Washington D.C

Saat ini, nilai kas daerah Jawa Barat tinggal Rp2,6 triliun per 17 Oktober 2025, setelah digunakan untuk kebutuhan operasional pemerintahan. Dedi menjelaskan, penurunan itu wajar karena penerimaan dan pembayaran daerah terjadi setiap hari.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Dana Rp2,6 triliun itu belum tentu sama dengan Rp3,8 triliun sebelumnya. Uang itu terus berputar — ada yang masuk dan keluar setiap hari,” terangnya.

Baca Juga :  BI Prediksi Ekonomi DKI Jakarta Triwulan III 2025 Tetap Tumbuh Kuat Didukung Konsumsi dan Investasi

Mantan Bupati Purwakarta itu juga menegaskan, tidak ada dana yang disimpan atau ditahan oleh Pemprov Jabar untuk kepentingan lain. Ia menjelaskan, persepsi dana mengendap muncul karena laporan BI bersifat bulanan, bukan real-time.

“BI hanya mencatat posisi dana di bank setiap akhir bulan, jadi wajar kalau terlihat seolah-olah mengendap,” ujarnya.

Dedi menegaskan, tuduhan bahwa Pemprov Jawa Barat menyimpan dana di deposito untuk mencari bunga sama sekali tidak benar.

“Kalau ada yang berpikir dana itu disimpan untuk diambil bunganya, itu jelas keliru dan sangat bertentangan dengan prinsip transparansi,” tegasnya. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa
Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Tegaskan Perang Narkoba Demi Kemanusiaan
Ledakan Gas Bakar Restoran Bakso Lapangan Tembak Senayan, Dua Pegawai Luka Bakar
9 Oknum TNI Hajar Kades di OKI, Kodam Sriwijaya Janji Proses Hukum Tegas

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:52 WIB

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB

Ilustrasi, Dari pahlawan super hingga lagu pop, teori Industri Budaya mengungkap mengapa kreativitas sering kali terasa seperti produk dari jalur perakitan yang sama. Dok: Istimewa.

ENTERTAINTMENT

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:47 WIB