Gubernur Pramono Anung Sebut Covid-19 di Jakarta Kini Seperti Flu Biasa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 15:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan peningkatan kasus ISPA dan Covid-19 di Jakarta bukan pandemi baru. Dok: Kominfo DKI JKT

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menegaskan peningkatan kasus ISPA dan Covid-19 di Jakarta bukan pandemi baru. Dok: Kominfo DKI JKT

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Covid-19 yang sempat menjadi flu paling mematikan di dunia hingga kini masih menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.

Lonjakan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan influenza di DKI Jakarta belakangan bikin warga waswas. Namun, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan peningkatan kasus itu bukan pandemi baru.

Menurut Pramono, Covid-19 kini sudah seperti flu biasa. Warga yang terinfeksi bisa segera sembuh setelah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan.

“Kalau di Jakarta, saya memastikan bukan pandemi. Sekarang Covid-19 seperti flu biasa,” tegas Pramono di Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta Pusat, Rabu (22/10/2025).

Baca Juga :  Pelamar Damkar DKI Jakarta Membludak, 24.405 Berebut 1.000 Formasi

Ia menjelaskan, sejumlah warga memang sempat mendatangi puskesmas dan rumah sakit, namun kondisinya cepat membaik.

“Beberapa memang ada yang ke faskes, dan mereka bisa segera sembuh. Tidak seperti dulu saat Covid-19 masih mematikan. Sekarang sudah seperti flu musiman,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kasus ISPA di Jakarta Tembus 1,9 Juta

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat 1.966.308 kasus ISPA sejak Januari hingga Oktober 2025. Lonjakan mulai terdeteksi sejak Juli 2025 seiring memburuknya kualitas udara di Ibu Kota.

Baca Juga :  Polres Bogor Amankan 197 Pelajar dari Demo DPR, Kapolres Beri Pembinaan Humanis

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan ISPA disebabkan oleh droplet dan partikel aerosol yang terbawa udara kotor.

“Gejalanya batuk, pilek, nyeri tenggorokan, dan demam. Kadang disertai hidung tersumbat, sakit kepala, serta suara serak,” jelas Ani.

Dinkes DKI pun meminta warga meningkatkan kewaspadaan dengan menjaga kebersihan diri, memakai masker di luar ruangan, serta segera memeriksakan diri jika mengalami gejala ISPA. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Tegaskan Perang Narkoba Demi Kemanusiaan
Ledakan Gas Bakar Restoran Bakso Lapangan Tembak Senayan, Dua Pegawai Luka Bakar
9 Oknum TNI Hajar Kades di OKI, Kodam Sriwijaya Janji Proses Hukum Tegas

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:14 WIB

Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB

Ilustrasi, Dari pahlawan super hingga lagu pop, teori Industri Budaya mengungkap mengapa kreativitas sering kali terasa seperti produk dari jalur perakitan yang sama. Dok: Istimewa.

ENTERTAINTMENT

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:47 WIB