Perang Gaza Tamat, Hamas Umumkan Gencatan Senjata Permanen

Jumat, 10 Oktober 2025 - 09:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pejabat Hamas Khalil al-Hayya mengumumkan berakhirnya perang Gaza dalam konferensi pers di Sharm el-Sheikh, Mesir, Jumat (10/10/2025). Dok: X/@VickyPalestine

Pejabat Hamas Khalil al-Hayya mengumumkan berakhirnya perang Gaza dalam konferensi pers di Sharm el-Sheikh, Mesir, Jumat (10/10/2025). Dok: X/@VickyPalestine

GAZA, POSNEWS.CO.ID — Perang berdarah di Gaza akhirnya berakhir alias tamat. Pejabat tinggi Hamas, Khalil al-Hayya, mengumumkan konflik yang menelan puluhan ribu korban jiwa itu resmi dihentikan.

Penghentian ini setelah adanya jaminan dari Amerika Serikat dan mediator internasional bahwa permusuhan tidak akan dilanjutkan.

Al-Hayya menegaskan, rencana perdamaian yang diusulkan Presiden AS Donald Trump menjadi dasar terciptanya gencatan senjata permanen antara Israel dan Hamas.

“Semua pihak mengonfirmasi bahwa perang telah sepenuhnya berakhir,” ujarnya dikutip dari RT News, Jumat (10/10/2025).

Menurutnya, Hamas kini siap berkoordinasi dengan seluruh faksi nasional dan kelompok Islam di Palestina untuk menindaklanjuti langkah-langkah dalam perjanjian damai tersebut.

Isi Kesepakatan Damai Sharm el-Sheikh

Dalam pertemuan di Sharm el-Sheikh, Mesir, kedua pihak sepakat membuka perbatasan Rafah, mempercepat penyaluran bantuan kemanusiaan ke Gaza, serta melaksanakan pertukaran tahanan besar-besaran antara Israel dan Hamas.

Baca Juga :  Dewa United Banten Ukir Sejarah, Raih Gelar Juara IBL 2025 untuk Pertama Kalinya

“Hamas menanggapi rencana ini secara bertanggung jawab untuk menghentikan pertumpahan darah rakyat Palestina,” tegas al-Hayya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Kabinet Israel masih melakukan pemungutan suara untuk meratifikasi kesepakatan tersebut.

Namun, Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, menentang keras rencana ini. Ia mengancam akan keluar dari pemerintahan jika Hamas tetap diberi kendali atas Gaza.

“Pertukaran tahanan dengan Hamas adalah harga yang tak tertahankan,” ujarnya.

Isi Kesepakatan Pembebasan Sandera dan Tahanan

Media Israel melaporkan, pasukan IDF akan ditarik mundur dalam waktu 24 jam setelah kesepakatan disahkan. Israel tetap menguasai sekitar 53 persen wilayah Gaza.

Sebagai gantinya, Hamas akan segera membebaskan seluruh sandera yang masih hidup dalam waktu 72 jam. Sementara itu, Israel menyiapkan pembebasan 1.950 tahanan Palestina, termasuk 250 terpidana seumur hidup serta semua perempuan dan anak di bawah umur yang ditahan sejak 2023.

Baca Juga :  Viral Video Penjarahan Warung Saat Tawuran di Cempaka Putih, Polisi Tangkap Pelaku di Babelan Bekasi

Saluran 12 Israel melaporkan, pembebasan tahanan Palestina baru dimulai setelah Hamas menuntaskan pelepasan seluruh sandera Israel. Saat ini, sebanyak 48 sandera masih ditahan di Gaza, dan sekitar 20 orang di antaranya diperkirakan masih hidup.

Perang Israel–Hamas yang pecah sejak 7 Oktober 2023 menewaskan sekitar 1.200 warga Israel dan lebih dari 67.000 warga Palestina, berdasarkan data resmi pejabat setempat.

Serangan udara dan darat Israel juga menghancurkan sebagian besar wilayah Gaza, memicu krisis kemanusiaan terburuk dalam sejarah modern Timur Tengah.

Kini, setelah dua tahun penuh darah dan air mata, secercah harapan perdamaian mulai terlihat di Gaza. Dunia menunggu, apakah perjanjian ini benar-benar menjadi akhir dari perang panjang Israel–Hamas. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa
Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Tegaskan Perang Narkoba Demi Kemanusiaan
Ledakan Gas Bakar Restoran Bakso Lapangan Tembak Senayan, Dua Pegawai Luka Bakar

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:52 WIB

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB

Ilustrasi, Dari pahlawan super hingga lagu pop, teori Industri Budaya mengungkap mengapa kreativitas sering kali terasa seperti produk dari jalur perakitan yang sama. Dok: Istimewa.

ENTERTAINTMENT

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:47 WIB