JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Kasus sengketa lahan urusannya seperti benang kusut. Kalau tidak bisa diantisipasi kekerasan bisa muncul. Ini-lah yang terjadi di Setiabudi berakhir dengan penganiayaan dan pengeroyokan.Â
Peristiwa itu terjadi pada Sabtu, 15 November 2025, di Jl Gang Eddy I No. 6, RT 014/006, Guntur, Setiabudi, dan melibatkan tiga terduga pelaku: SD alias J, DN, dan OP, yang disebut terkait kelompok ormas.
Insiden ini menimpa dua korban, UK dan SM, yang telah puluhan tahun menempati lahan tak bertuan bersama 12 KK lainnya. Sengketa lahan disebut menjadi pemicu utama konflik brutal tersebut.
Menurut laporan yang diterima polisi, SD yang merupakan eks Ketua RW sekaligus disebut tokoh ormas FBR, diduga berupaya mengambil alih lahan itu dengan cara-cara intimidatif.
Ia disebut mengerahkan rekan-rekannya dari ormas untuk menekan warga agar meninggalkan lokasi. Namun aksi tersebut memicu perlawanan warga yang menolak hengkang.
Korban Dipukuli Beramai-Ramai, Ada yang Dihantam Linggis
Bentrok tak terhindarkan. Pelapor SMÂ mengaku dipukul oleh DN hingga mengalami luka berdarah di mata kiri.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara UKÂ mengalami memar dan pergelangan tangan terkilir akibat hantaman linggis yang diduga dilakukan OP, orang suruhan SD.
Saksi bernama Andika membenarkan bahwa pengeroyokan terjadi secara terang-terangan dan melibatkan beberapa orang.
Aksi kekerasan itu membuat situasi semakin mencekam. Korban serta warga sekitar panik karena seluruh penyerangan terjadi secara tiba-tiba dan agresif.
Merasa dirugikan dan terancam, SMÂ langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Selatan. Laporan resmi kini masuk dalam penanganan Restro Jakarta Selatan untuk proses hukum lebih lanjut.
Warga berharap aparat bertindak cepat mengingat kasus ini bukan hanya soal penganiayaan, tetapi juga dugaan intimidasi lahan oleh kelompok yang memiliki pengaruh di lingkungan sekitar. (red)





















