YOGYAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Gempa bumi berkekuatan magnitudo 2.3 mengguncang wilayah pesisir Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Sabtu (8/11/2025) pagi.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis data bahwa gempa terjadi tepat pukul 07:15:12 WIB.
Detail Pusat Gempa
Berdasarkan data yang BMKG rilis melalui Stasiun Geofisika (PGR VII), pusat gempa (episenter) berlokasi di koordinat 8.62 Lintang Selatan dan 110.37 Bujur Timur.
Secara spesifik, lokasi ini berada di laut, sekitar 74 km arah Barat Daya dari Kabupaten Gunungkidul, DIY. Gempa ini tergolong gempa dangkal dengan kedalaman (hiposenter) 57 km.
Dampak dan Potensi Tsunami
Dengan kekuatan Magnitudo 2.3, gempa ini tergolong sangat ringan. Oleh karena itu, sebagian besar masyarakat di wilayah Gunungkidul, Bantul, dan sekitarnya kemungkinan besar tidak merasakan guncangan ini. Gempa dengan kekuatan sekecil ini umumnya hanya alat seismograf yang merekamnya.
Hingga berita ini kami turunkan, belum ada laporan dari warga mengenai guncangan yang mereka rasakan ataupun laporan kerusakan bangunan akibat gempa tersebut.
Selain itu, BMKG juga memastikan bahwa dengan kekuatan dan lokasi pusat gempa di laut, gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Imbauan Kesiapsiagaan Bencana
Meskipun gempa kali ini berkekuatan sangat kecil dan tidak berdampak, BMKG tetap mengingatkan bahwa wilayah Selatan Jawa, termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta, berada di kawasan ‘Cincin Api Pasifik’ (Pacific Ring of Fire) yang sangat aktif secara seismik.
Lokasi gempa pagi ini berada di zona subduksi, tempat Lempeng Indo-Australia menyusup ke bawah Lempeng Eurasia. Faktanya, aktivitas tektonik konstan inilah yang menjadi sumber utama gempa bumi besar di wilayah ini.
Oleh karena itu, gempa-gempa kecil yang sering terjadi harus menjadi pengingat bagi masyarakat untuk tidak panik. Sebaliknya, masyarakat harus tetap meningkatkan literasi dan kesiapsiagaan terhadap potensi gempa yang jauh lebih besar di masa depan.
BMKG mengimbau masyarakat untuk selalu menerapkan langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi, antara lain:
- Mengenali Struktur Bangunan: Pastikan struktur bangunan tempat tinggal Anda kokoh dan telah pengembang rancang tahan gempa. Perabotan besar seperti lemari atau rak buku harus Anda paku atau ikat ke dinding agar tidak roboh saat terjadi guncangan hebat.
- Siapkan Rencana Kesiapsiagaan: Setiap keluarga kami imbau memiliki ‘Rencana Kesiapsiagaan Bencana’. Rencana ini mencakup penentuan titik kumpul yang aman di luar rumah, mengetahui jalur evakuasi, dan menyimpan tas siaga bencana (berisi P3K, makanan ringan, air minum, senter, peluit, dan salinan dokumen penting).
- Berlindung Saat Gempa: Jika gempa besar terjadi saat Anda berada di dalam ruangan, segera terapkan prinsip ‘Drop, Cover, and Hold On’ (Jatuh, Berlindung, Bertahan). Kemudian, berlindung di bawah meja yang kokoh dan lindungi kepala serta leher Anda. Jauhi jendela, kaca, dan benda-benda yang mudah jatuh.
- Cari Sumber Informasi Resmi: Setelah gempa, pastikan Anda hanya mengikuti informasi dari sumber resmi seperti BMKG dan BPBD. Jangan mudah termakan hoaks atau isu yang tidak bertanggung jawab yang sering beredar pascagempa.
Penulis : Ahmad Haris Kurnia
Editor : Ahmad Haris Kurnia





















