JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Cuaca yang tidak menentu akibat cuaca ektrem terus menghantui masyarakat di Pulau Jawa. Salah satunya tanah bergerak kembali memporak-porandakan permukiman warga dan memaksa puluhan keluarga mengungsi.
Dua wilayah di Jawa Tengah—Banyumas dan Purbalingga—terhantam pergerakan tanah setelah diguyur hujan lebat.
Dampaknya, puluhan rumah rusak dan puluhan Kepala Keluarga (KK) terpaksa meninggalkan rumah demi keselamatan.
Pertama, gerakan tanah terjadi di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh, Kabupaten Banyumas.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, memastikan lokasi tersebut mengalami dampak paling besar.
“Lokasi terdampak berada di Desa Ketanda, Kecamatan Sumpiuh,” kata Abdul Muhari, Sabtu (15/11/2025).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Akibat kejadian itu:
- 56 KK terdampak,
- 33 warga mengungsi ke Balai Desa Ketanda,
- 42 rumah rusak, terdiri dari
- 32 rumah rusak sedang,
- 10 rumah rusak ringan.
Karena kerusakan terus meluas, BPBD langsung mengevakuasi warga ke tempat aman sambil memantau pergeseran tanah yang masih berlangsung.
Tanah Bergerak Purbalingga – Rumah Roboh, Warga Lari Menyelamatkan Diri
Selanjutnya, pergerakan tanah juga menghantam Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga, pada Kamis (13/11) pukul 17.00 WIB, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut.
Kondisi itu membuat 20 KK atau 65 jiwa panik dan memilih mengungsi.
Petugas BPBD bergerak cepat membantu evakuasi warga.
“Dua rumah warga roboh akibat gerakan tanah. Hingga Jumat (14/11), petugas memantau tanah di kawasan terdampak masih bergerak,” ujar Muhari.
Peringatan Cuaca – Potensi Hujan Lebat Mengintai Wilayah Indonesia
Sementara itu, BNPB mengingatkan potensi cuaca ekstrem pada Sabtu, 15 November 2025.
Hujan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang berpotensi terjadi di berbagai wilayah.
Abdul Muhari menegaskan masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan menghadapi ancaman hidrometeorologi basah.
“Apabila terjadi hujan lebat dengan durasi panjang, warga harus segera evakuasi untuk menghindari risiko longsor atau gerakan tanah,” imbaunya. (red)





















