Mengapa Deadlift Adalah Tolok Ukur Kekuatan Sejati

Minggu, 16 November 2025 - 19:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Squat adalah raja, tapi deadlift adalah

Ilustrasi, Squat adalah raja, tapi deadlift adalah "Raja Segala Latihan". Ia adalah tes paling murni dari kekuatan mentah—mengangkat beban mati dari lantai. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Di antara semua latihan di gym, ada satu gerakan yang berdiri di atas yang lain sebagai ujian kekuatan paling murni. Jika squat adalah “raja latihan”, maka deadlift adalah “Raja Segala Latihan”.

Namanya sangat harfiah: mengangkat beban “mati” (dead weight) dari lantai tanpa bantuan momentum. Berbeda dengan latihan lain, tidak ada fase eksentrik (menurunkan beban) di awal untuk menyimpan energi pegas. Oleh karena itu, ia adalah ekspresi paling jujur dan paling fundamental dari kekuatan manusia. Anda melawan gravitasi dalam bentuknya yang paling dasar.

Latihan “Total-Body” yang Sesungguhnya

Lalu, mengapa deadlift begitu dihormati? Sebab, secara biomekanis, ia adalah latihan compound (gabungan) yang paling melibatkan seluruh tubuh. Tidak ada otot besar yang menganggur.

Secara spesifik, latihan ini secara brutal membangun seluruh Rantai Posterior (Posterior Chain) Anda. Ini termasuk betis, hamstring (paha belakang), glutes (bokong), dan seluruh otot punggung (erektor spina, lats). Pada saat yang sama, core (otot inti) harus bekerja mati-matian sebagai penstabil untuk menjaga tulang belakang tetap netral dan aman.

Selain itu, ia adalah pembangun trapezius (otot leher/pundak) terbaik. Dan pada akhirnya, semua kekuatan itu harus Anda transfer melalui Kekuatan Cengkeraman (Grip Strength) Anda. Banyak lifter gagal mengangkat beban bukan karena punggung atau kaki mereka lemah, tetapi karena cengkeraman mereka menyerah lebih dulu.

Baca Juga :  Sulit Cari Kerja, Banyak Orang Pilih Buka Usaha dengan Modal Minim dan Pengalaman Terbatas

Deadlift Merusak Punggung

Akan tetapi, latihan ini seringkali menakuti pemula. Kita semua pernah mendengar mitos utamanya: “Hati-hati, deadlift akan merusak punggungmu.”

Mari kita luruskan kesalahpahaman ini. Faktanya, bukan deadlift yang merusak punggung; melainkan form (teknik) yang buruk dan ego yang terlalu besar. Ketika seseorang mengangkat dengan punggung yang membulat (bukan netral), ia memang memberikan beban ekstrem pada tulang belakang.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebaliknya, jika Anda melakukannya dengan teknik yang benar—belajar melakukan hip hinge (menekuk panggul, bukan pinggang) dan menjaga punggung tetap lurus—deadlift justru adalah latihan terbaik untuk memperkuat punggung. Ia membangun “korset” otot pelindung di sekitar tulang belakang Anda, yang justru melindungi Anda dari cedera saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Dari Kepadatan Tulang Hingga Aktivitas Harian

Manfaat deadlift jauh melampaui sekadar mengangkat beban berat di gym.

Pertama, sebagai latihan beban berat aksial, ia memberikan stimulus luar biasa untuk meningkatkan kepadatan mineral tulang (bone mineral density). Ini adalah senjata utama untuk melawan osteoporosis di kemudian hari.

Baca Juga :  Lautan Merah Putih di Bundaran HI! Ribuan Warga Meriahkan HUT RI ke-80, Kapolri Turun Langsung

Kedua, ia memiliki manfaat fungsional langsung. Secara esensial, setiap kali Anda mengangkat koper berat dari lantai, memindahkan galon air, menggendong anak Anda, atau membungkuk untuk mengikat tali sepatu, Anda sedang melakukan pola gerakan deadlift. Semakin kuat deadlift Anda, semakin tangguh dan semakin mudah Anda menjalani kehidupan fisik sehari-hari.

Latihan untuk Semua Orang

Oleh karena itu, sangat salah jika kita menganggap deadlift hanya untuk powerlifter elite atau atlet strongman. Ia adalah pola gerakan manusia yang paling mendasar.

Tentu saja, tidak semua orang perlu mengangkat beban maksimal 200 kg. Namun, memasukkan satu varian deadlift (baik itu conventional, sumo, Romanian Deadlift dengan dumbbell, atau Kettlebell Deadlift) ke dalam program latihan rutin Anda adalah sebuah keharusan.

Pada akhirnya, latihan ini membangun fondasi kekuatan total-body, memperbaiki postur (karena ia memperkuat punggung), dan memastikan tubuh Anda tetap kuat serta fungsional hingga usia tua.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rahasia Panjang Umur Karier LeBron James dan CR7
Doping Genetik: Batas Baru Kecurangan yang Tak Terdeteksi
Banjir Jakarta Makin Meluas: 30 RT Terendam, Air Tembus 90 Cm Usai Hujan Deras
Menteri Supratman, Aturan Penyadapan Bakal Disatukan dalam Satu UU Khusus
Imigrasi Amankan WZ, Buronan Penipuan Rp 2,2 Triliunan Asal China di Batam
Suporter atau Perusuh? Membedah Psikologi Massa di Stadion
Kasus Video Porno Lisa Mariana, Model Cantik Ini Kembali Diperiksa Polisi
Banjir 50 Cm Rendam Tiga Ruas Jalan Jakarta, Lalu Lintas Lumpuh

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 19:26 WIB

Rahasia Panjang Umur Karier LeBron James dan CR7

Selasa, 18 November 2025 - 19:15 WIB

Doping Genetik: Batas Baru Kecurangan yang Tak Terdeteksi

Selasa, 18 November 2025 - 17:23 WIB

Banjir Jakarta Makin Meluas: 30 RT Terendam, Air Tembus 90 Cm Usai Hujan Deras

Selasa, 18 November 2025 - 16:31 WIB

Menteri Supratman, Aturan Penyadapan Bakal Disatukan dalam Satu UU Khusus

Selasa, 18 November 2025 - 15:59 WIB

Imigrasi Amankan WZ, Buronan Penipuan Rp 2,2 Triliunan Asal China di Batam

Berita Terbaru

Ilustrasi, LeBron James dan CR7 masih mendominasi di usia 40-an. Rahasianya bukan hanya latihan keras, tapi sains pemulihan (recovery) yang ekstrem. Dok: Istimewa.

SPORT

Rahasia Panjang Umur Karier LeBron James dan CR7

Selasa, 18 Nov 2025 - 19:26 WIB