LUMAJANG, POSNEWS.CO.ID — Wilayah Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang mencekam. Ribuan warga terisolasi akibat hujan berintensitas tinggi pada Rabu (5/11/2025) pukul 14.00 WIB memicu banjir lahar dingin dari Gunung Semeru.
Akibatnya, ribuan warga di Desa Gondoruso dan Desa Bades terjebak banjir yang menggila hingga menutup akses jalan utama. Material vulkanik terbawa derasnya arus membuat dua desa itu lumpuh total.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengungkapkan aliran lahar mengarah hingga ke kawasan Gunung Sawur, perbukitan di kaki Gunung Semeru.
“Banjir lahar dingin melanda dua desa di Kecamatan Pasirian. Sebanyak 1.211 kepala keluarga sempat terisolasi, sementara pendataan masih terus dilakukan petugas,” kata Abdul, dikutip Jumat (7/11/2025).
Ia menegaskan, material vulkanik yang terbawa banjir memutus jalan penghubung antar-desa. Bahkan, dua dump truk dilaporkan terjebak dan sekitar 30 hektare lahan pertanian warga ikut terdampak.
Sementara itu, BPBD Lumajang langsung berkoordinasi dengan PUSDA Jawa Timur UPT Lumajang, Forkopimca Pasirian, dan perangkat desa setempat untuk mempercepat proses asesmen.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tim Reaksi Cepat (TRC) diterjunkan ke lokasi membantu warga menyeberang dan memastikan situasi tetap aman.
Sebagai langkah tanggap darurat, Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir dan Tanah Longsor melalui Surat Keputusan Bupati Nomor 100.3.3.2/550/KEP/427.12/2025, berlaku 5–11 November 2025.
Kabar baiknya, berdasarkan laporan terakhir Kamis (6/11/2025), kondisi banjir mulai surut dan situasi berangsur normal. Namun, BNPB tetap mengingatkan warga agar tidak lengah.
“Masyarakat di sekitar lereng Gunung Semeru harus tetap waspada terhadap potensi banjir lahar dingin, terutama saat hujan deras turun di hulu sungai. Hindari aktivitas di bantaran sungai dan pantau terus informasi resmi dari BPBD serta PVMBG,” tegas Abdul. (red)





















