Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1447 H pada 18 Februari 2026, Idul Fitri Jatuh 20 Maret

Jumat, 26 September 2025 - 06:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kalender Hijriah Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1447 H jatuh pada 18 Februari 2026. Dok: Istimewa

Kalender Hijriah Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1447 H jatuh pada 18 Februari 2026. Dok: Istimewa

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi menetapkan awal Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu, 18 Februari 2026.

Sementara itu, Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1447 H dipastikan berlangsung pada Jumat, 20 Maret 2026.

Keputusan penting tersebut tercantum dalam Maklumat Muhammadiyah Nomor 01/MLM/I.1/B/2025 yang berlaku di seluruh Indonesia.

Jadwal lengkap penetapan Ramadan dan Idul Fitri itu juga sudah tercantum dalam Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) terbaru.

Baca Juga :  Sopir Ditikam KKB di Halaman Gereja Yahukimo, Peresmian Ditunda

Penetapan Muhammadiyah ini menggunakan metode hisab atau perhitungan astronomis yang bersifat universal. Karena itu, hasilnya bisa digunakan di berbagai negara, tidak terbatas hanya untuk Indonesia.

Sebaliknya, Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) RI belum menentukan tanggal resmi 1 Ramadan maupun Idul Fitri 1447 H.

Kemenag akan menetapkan awal puasa umat Islam di Indonesia melalui Sidang Isbat Ramadan 1447 Hijriah.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sidang isbat biasanya dipimpin langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dan digelar di Auditorium H.M. Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta Pusat. Acara ini melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas Islam, ahli falak, DPR, hingga Mahkamah Agung.

Baca Juga :  Pemanfaatan Trotoar TB Simatupang Hanya di 7 Titik, Bukan Sepanjang Jalan

Sidang tersebut akan berlangsung dalam tiga tahap, dimulai dari pemaparan posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi.

Kemudian dilanjutkan verifikasi rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia, lalu ditutup dengan musyawarah dan pengumuman resmi kepada masyarakat. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

34 Pria Tersangka Pesta Gay di Hotel Ngagel Surabaya, Satu Pemodal Diamankan
BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem di Jabodetabek 23–25 Oktober, Hujan Lebat dan Angin Kencang
MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa
Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar

Berita Terkait

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:18 WIB

34 Pria Tersangka Pesta Gay di Hotel Ngagel Surabaya, Satu Pemodal Diamankan

Kamis, 23 Oktober 2025 - 07:05 WIB

BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem di Jabodetabek 23–25 Oktober, Hujan Lebat dan Angin Kencang

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:52 WIB

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB