JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Coba pikirkan gambar ini: seorang pria berjalan dengan pacarnya, namun matanya secara terang-terangan melirik wanita lain yang lewat. Sementara itu, sang pacar menatapnya dengan ekspresi kaget dan tidak percaya.
Anda pasti tahu gambar itu. Publik mengenalnya sebagai “Distracted Boyfriend”, dan orang-orang telah menggunakan meme ini di seluruh dunia untuk melambangkan godaan, pilihan yang buruk, atau ketidaksetiaan. Hebatnya, seseorang di Jakarta, Tokyo, dan Berlin bisa melihat gambar yang sama dengan teks yang berbeda, namun langsung memahami esensi humor dan ironinya.
Lantas, bagaimana miliaran orang bisa memahami sebuah gambar, meskipun melintasi batas bahasa, budaya, dan geografi? Jawabannya, kita sedang menyaksikan evolusi bahasa baru yang sangat efisien: Meme.
Meme sebagai ‘Gen Budaya’
Istilah “meme” sendiri sebenarnya jauh lebih tua dari internet. Ahli biologi evolusi, Richard Dawkins, memperkenalkannya dalam bukunya The Selfish Gene (1976). Menurutnya, meme adalah “gen budaya”—unit informasi budaya (seperti ide, melodi, atau fashion) yang mereplikasi, bermutasi, dan menyebar dari satu pikiran ke pikiran lain.
Internet hanyalah akselerator sempurna untuk konsep ini. Jika gen biologis menyebar melalui reproduksi, maka gen budaya (meme) menyebar melalui imitasi. Meme internet adalah replikator super cepat. Oleh karena itu, mereka bermutasi (orang mengubah formatnya, mengganti teksnya) dan bertahan hidup (menjadi viral) berdasarkan kemampuannya untuk menarik perhatian dan kemudahan orang membagikannya ulang.
Lebih dari Sekadar Lelucon
Kesalahan terbesar adalah menganggap meme hanya sebagai lelucon visual. Faktanya, meme telah menjadi alat komunikasi yang sangat kompleks dengan berbagai fungsi penting:
- Kritik Sosial: Di banyak situasi, mengkritik kekuasaan secara langsung bisa berbahaya. Namun, meme menyediakan “ruang aman” berlapis humor. Sebuah gambar lucu bisa menyampaikan kritik politik atau sosial yang tajam tanpa harus mengatakannya secara eksplisit.
- Penanda Identitas: Mirip seperti bahasa slang, menggunakan meme yang spesifik atau niche adalah cara untuk menunjukkan bahwa Anda adalah bagian dari in-group—entah itu penggemar game, komunitas profesional, atau grup pertemanan.
- Coping Mechanism Kolektif: Ingat saat masa-masa sulit seperti pandemi? Saat itu, meme tentang kerja dari rumah, susahnya mencari hand sanitizer, atau kekacauan global membanjiri internet. Ini adalah cara kita sebagai komunitas global untuk mengatasi stres dan kecimasan kolektif. Dengan menertawakan absurditas, kita merasa tidak sendirian.
Bahasa Paling Efisien
Meme adalah evolusi bahasa manusia di era digital. Sebab, mereka sangat efisien. Dalam sepersekian detik, sebuah gambar mampu menyampaikan emosi, konteks, ironi, dan sejarah budaya yang mungkin membutuhkan beberapa paragraf untuk dijelaskan dalam bentuk teks.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Pada akhirnya, meme bukanlah pengganti bahasa tertulis, melainkan lapisan baru di atasnya—sebuah bahasa visual universal pertama yang hampir semua orang yang terhubung secara digital pahami.
Penulis : Ahmad Haris Kurnia
Editor : Ahmad Haris Kurnia





















