JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Operasi gabungan Bea Cukai (DJBC), Pajak (DJP) Kemenkeu, dan Satgassus Optimalisasi Penerimaan Negara Polri bikin geger dunia ekspor.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan temuan 87 kontainer berisi produk turunan CPO (Crude Palm Oil) yang melanggar aturan ekspor di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (6/11/2025).
Dikatakan, operasi ini adalah tindak lanjut dari instruksi langsung Presiden Prabowo Subianto untuk menutup celah kebocoran penerimaan negara.
“Sesuai arahan Presiden Prabowo, Polri membentuk Satgassus guna memastikan setiap potensi kerugian negara segera ditindak,” ujar Sigit.
Analisis Ungkap Lonjakan Aneh
Setelah Satgassus dibentuk, Polri dan Bea Cukai langsung mengusut data ekspor perusahaan terkait.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Tim menemukan lonjakan ekspor hingga 278 persen dibanding tahun sebelumnya. Ini anomali dan perlu diselidiki,” beber Kapolri.
Hasil uji laboratorium di tiga tempat menguak fakta mengejutkan.
“Kontainer berisi campuran produk turunan kelapa sawit, bukan murni CPO seperti dokumen ekspor,” ungkap Sigit.
Sebanyak 87 kontainer kini disita dan tengah diperiksa mendalam untuk memastikan nilai kerugian negara.
Kapolri menegaskan, Polri tak akan memberi ruang bagi mafia ekspor yang mengakali aturan demi keuntungan pribadi.
“Kami akan tindak siapa pun yang terlibat. Negara tak boleh dirugikan,” tegasnya. (red)





















