JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Polisi bertindak cepat membongkar jaringan narkoba internasional. Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri menangkap kurir Abdul Rahman alias Amin di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (28/9/2025).
Setelah meringkus Abdul Rahman, polisi langsung menyita 25 bungkus sabu dalam kemasan teh Cina Guanyingwan. Tak berhenti di situ, petugas juga mengamankan 550 butir ekstasi berbagai logo dan menyita vape likuid etomidate yang dikenal bisa bikin mabuk berat.
Brigjen Pol Eko Hadi Santoso, Direktur Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, menjelaskan operasi ini berawal dari informasi intelijen yang masuk pada Jumat (26/9/2025).
Tim Subdit IV langsung bergerak cepat menyelidiki dugaan transaksi narkoba di Tanjung Priok begitu menerima laporan. Selanjutnya, Kombes Handik Zusen dan Kompol Reza Pahlevi memimpin tim yang menghentikan Honda Brio kuning lemon.
Polisi mencurigai mobil itu membawa barang haram. Ketika polisi membongkar isi kendaraan, mereka menemukan dua tas besar berisi narkoba berbagai jenis.
“Barang bukti langsung kami amankan, sementara tersangka kami giring ke Bareskrim untuk penyidikan lebih lanjut,” tegas Brigjen Eko Hadi, Senin (29/9/2025).
Barang Bukti Menggunung
Polisi kemudian membeberkan hasil sitaan Abdul Rahman, yakni:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- 25 bungkus sabu dalam kemasan teh Cina Guanyingwan
- 550 butir ekstasi berlogo Transformers, Philips, Adidas, Red Bulls
- 5 bungkus kecil heroin seberat 27 gram
- 10 botol vape liquid PX yang diduga mengandung etomidate
Menurut perhitungan, nilai barang haram itu bisa menembus puluhan miliar rupiah jika lolos ke pasaran.
Peran Tersangka
Dalam pemeriksaan, Abdul Rahman mengaku hanya berperan sebagai kurir. Ia menjalankan perintah sosok misterius bernama “Om Bos” untuk mengambil narkoba. Om Bos menjanjikan Abdul Rahman bayaran Rp5 juta untuk setiap kilogram sabu yang berhasil dia jual.
Polisi menduga Om Bos bagian dari sindikat narkoba internasional yang kerap menyelundupkan barang haram melalui jalur laut ke Indonesia.
Brigjen Pol Eko Hadi menegaskan Polri tidak akan memberi ruang bagi bandar maupun kurir narkoba. “Kami akan terus memutus rantai pasokan narkoba dari para bandar besar. Pengejaran terhadap sosok Om Bos masih berlangsung,” ujarnya.
Operasi besar ini membuktikan peredaran narkoba di Jakarta semakin brutal. Para bandar kini nekat menyusupkan zat haram ke liquid vape sebagai modus baru untuk mengelabui aparat. (red)





















