Bakteri E. coli di Nasi Jadi Penyebab Keracunan 237 Siswa Program MBG Bantul

Selasa, 18 November 2025 - 12:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Hasil laboratorium resmi keluar: Bakteri E. coli di nasi menjadi penyebab keracunan 237 siswa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bantul. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Hasil laboratorium resmi keluar: Bakteri E. coli di nasi menjadi penyebab keracunan 237 siswa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bantul. Dok: Istimewa.

BANTUL, POSNEWS.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul akhirnya mengungkap penyebab keracunan massal 237 siswa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bantul. Pengumuman ini mereka lakukan setelah menunggu hasil uji laboratorium selama hampir tiga minggu.

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bantul, Hermawan Setiaji, mengonfirmasi temuan tersebut pada Selasa (18/11/2025). Ternyata, petugas laboratorium menemukan bakteri E. coli pada sampel nasi yang para siswa konsumsi.

Dugaan Kontaminasi Akibat Waktu Simpan

Hermawan menjelaskan bagaimana bakteri E. coli tersebut bisa mencemari nasi. Ia menduga ada dua kemungkinan pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).

Pertama, ia menduga siswa mengonsumsi makanan tersebut setelah melebihi batas waktu aman. Menurutnya, makanan matang yang berada di suhu ruang lebih dari empat jam sangat berpotensi mengalami kontaminasi bakteri.

“Atau karena mereka menutup makanan saat masih panas,” jelas Hermawan. Proses pengemasan saat masih panas dapat membuat uap air terperangkap. Kondisi ini menciptakan media ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

Baca Juga :  Zulhas Tutup SPPG Bermasalah, Dari 8.549 Dapur MBG Baru 34 Punya Sertifikat SLHS

SPPG Ditutup, Mayoritas Belum Punya Izin Laik Higiene

Akibat insiden ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumberagung, Jetis 1, masih tutup (belum beroperasi).

Lebih lanjut, Hermawan mengaku belum mengecek apakah SPPG tersebut sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) atau belum. Faktanya, ia mengungkap data yang mengkhawatirkan: dari total 105 SPPG di Bantul, baru lima di antaranya yang telah mengantongi SLHS.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Nanti koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Bantul akan mengecek (SPPG). Prinsipnya yang menilai (kapan akan beroperasi) dari dia (BGN),” tuturnya.

Rekomendasi Pengetatan SOP

Menyusul temuan ini, Pemkab memberikan sejumlah rekomendasi tegas terhadap SPPG yang bersangkutan dan seluruh SPPG lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Agus Widiyanta, turut menekankan peningkatan higiene personel. Misalnya, ia meminta agar penjamah makanan selalu mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir sebelum menyentuh bahan pangan.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Panggil Kepala BGN Terkait Kasus Keracunan Massal Program MBG

Selain itu, ia mengingatkan agar penyimpanan makanan matang pada suhu kamar tidak boleh lebih dari empat jam. SPPG juga harus mengontrol waktu distribusi agar tidak melebihi empat jam sejak matang sampai ke sekolah.

Kronologi & Evaluasi Total

Sebagai informasi, peristiwa keracunan massal ini terjadi pada Jumat (31/10/2025) lalu. Sebanyak 237 siswa dari lima sekolah mengalami keluhan diare dan sakit perut.

Adapun kelima sekolah itu adalah SMAN 1 Jetis (168 siswa), SMPN 3 Jetis, SMP Muhammadiyah Pulokasang, SDN 2 Bakulan, dan SMPN 1 Jetis. Untungnya, Dinkes melaporkan tidak ada siswa yang sampai menjalani rawat inap.

Kini, Pemkab Bantul akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh 105 SPPG di Bantul. Bupati Abdul Halim Muslih telah menjadwalkan evaluasi ini pada Jumat (20/11) mendatang guna memastikan kasus serupa tidak terjadi lagi.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Banjir Jakarta Makin Meluas: 30 RT Terendam, Air Tembus 90 Cm Usai Hujan Deras
Menteri Supratman, Aturan Penyadapan Bakal Disatukan dalam Satu UU Khusus
Imigrasi Amankan WZ, Buronan Penipuan Rp 2,2 Triliunan Asal China di Batam
Suporter atau Perusuh? Membedah Psikologi Massa di Stadion
Kasus Video Porno Lisa Mariana, Model Cantik Ini Kembali Diperiksa Polisi
Banjir 50 Cm Rendam Tiga Ruas Jalan Jakarta, Lalu Lintas Lumpuh
Kampung Tanah Harapan Diresmikan di Jakut, Pemprov DKI Janji Perbaiki Fasilitas Warga
Di Balik Medali Emas: Krisis Kesehatan Mental Atlet Elite

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 17:23 WIB

Banjir Jakarta Makin Meluas: 30 RT Terendam, Air Tembus 90 Cm Usai Hujan Deras

Selasa, 18 November 2025 - 16:31 WIB

Menteri Supratman, Aturan Penyadapan Bakal Disatukan dalam Satu UU Khusus

Selasa, 18 November 2025 - 15:59 WIB

Imigrasi Amankan WZ, Buronan Penipuan Rp 2,2 Triliunan Asal China di Batam

Selasa, 18 November 2025 - 15:53 WIB

Suporter atau Perusuh? Membedah Psikologi Massa di Stadion

Selasa, 18 November 2025 - 15:35 WIB

Kasus Video Porno Lisa Mariana, Model Cantik Ini Kembali Diperiksa Polisi

Berita Terbaru