Indeks Celana Dalam: Cara Aneh Wall Street Prediksi Krisis

Senin, 20 Oktober 2025 - 14:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Lupakan saham dan obligasi. Para ekonom ternyata mengamati penjualan celana dalam pria untuk melihat tanda-tanda datangnya resesi. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Lupakan saham dan obligasi. Para ekonom ternyata mengamati penjualan celana dalam pria untuk melihat tanda-tanda datangnya resesi. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Di dunia keuangan, para analis menggunakan data rumit seperti PDB, tingkat inflasi, dan angka pengangguran untuk memprediksi arah ekonomi. Namun, ada satu indikator tidak resmi yang anehnya cukup akurat dan jauh lebih sederhana: penjualan celana dalam pria.

Alan Greenspan, mantan pimpinan bank sentral Amerika Serikat (The Fed), memopulerkan gagasan ini. Ia berteori bahwa penjualan pakaian dalam pria adalah cerminan langsung dari kepercayaan konsumen dan kesehatan ekonomi. Saat penjualan anjlok, itu bisa menjadi pertanda bahwa masa-masa sulit akan segera datang.

Logika di Balik Teori Sederhana Ini

Logikanya sangat mendasar. Pakaian dalam adalah barang kebutuhan pokok yang akan terus pria beli secara teratur. Namun, karena orang lain tidak melihatnya, menunda pembelian celana dalam menjadi pilihan pertama saat kondisi keuangan mulai mengetat.

Baca Juga :  KKB Tembak Mati Pekerja Jalan, Aksi Brutal Ganggu Proyek di Papua

Saat seorang pria merasa khawatir tentang pekerjaannya atau melihat harga-harga naik, ia mungkin akan berpikir, “Celana dalam yang lama masih bisa dipakai sebulan lagi.” Ketika jutaan pria mulai berpikir seperti ini secara bersamaan, penjualan celana dalam secara nasional akan menurun drastis. Penurunan inilah yang menjadi sinyal bagi para ekonom bahwa daya beli masyarakat sedang melemah.

Seberapa Akurat Indikator Ini?

Meskipun terdengar konyol, “Indeks Pakaian Dalam Pria” telah menunjukkan korelasi yang mengejutkan dengan siklus ekonomi. Data menunjukkan penjualan produk ini menurun tajam selama resesi tahun 2008 dan kembali pulih saat ekonomi membaik. Tentu saja, ini bukanlah alat prediksi utama, melainkan sebuah indikator pendukung yang menarik. Indikator ini lebih berfungsi sebagai penegas tren daripada peramal masa depan. Fenomena ini mirip dengan “Efek Lipstik”, di mana penjualan kosmetik kecil justru meningkat saat ekonomi sulit.

Baca Juga :  Dari FOMO ke JOMO: Perang Batin Finansial Gen Z

Cerminan Psikologi Massa

Pada akhirnya, Indeks Pakaian Dalam Pria menunjukkan contoh sempurna bagaimana gabungan keputusan-keputusan kecil dan pribadi dalam skala besar dapat melukiskan gambaran ekonomi makro yang jelas. Teori ini menjadi pengingat bahwa di balik angka-angka dan grafik yang kompleks, satu hal pada dasarnya menggerakkan ekonomi: psikologi dan perilaku manusia. Jadi, lain kali Anda menunda membeli celana dalam baru, Anda mungkin tanpa sadar sedang berpartisipasi dalam sebuah indikator ekonomi global.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial
Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar
Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran
Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA
Gubernur DKI Luncurkan Try Out KJP, Siswa Kurang Mampu Siap Masuk Kampus
Ratusan Pengusaha Rental Mobil Banjiri HUT ke-8 BRN, UNGU Siap Guncang Panggung
BMKG Ingatkan Siaga Cuaca Ekstrem pada 21–27 Oktober 2025, Hujan Lebat Ancam Indonesia
KPK Sita Hyundai Palisade Milik Rekan Tersangka Korupsi CSR BI dan OJK

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:39 WIB

Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:26 WIB

Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran

Selasa, 21 Oktober 2025 - 11:07 WIB

Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA

Selasa, 21 Oktober 2025 - 10:48 WIB

Gubernur DKI Luncurkan Try Out KJP, Siswa Kurang Mampu Siap Masuk Kampus

Berita Terbaru

Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi keterangan pers terkait pencairan dana BOS Madrasah dan BOP RA senilai Rp4,01 triliun di Jakarta. Dok: Kemenag

NASIONAL

Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA

Selasa, 21 Okt 2025 - 11:07 WIB