Massa Bela Palestina di Jakarta, Tuntut Pemerintah Kirim Pasukan Perdamaian ke Gaza

Minggu, 12 Oktober 2025 - 11:15 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ribuan massa aksi bela Palestina memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, sambil mengibarkan bendera dan mengenakan syal Palestina sebagai simbol solidaritas.

Ribuan massa aksi bela Palestina memadati kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, sambil mengibarkan bendera dan mengenakan syal Palestina sebagai simbol solidaritas.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Ribuan massa bela Palestina di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat menuntut pemerintah segera kirim pasukan perdamaian ke Gaza, Minggu (12/10/2025).

Hal ini dilakukan dimana Indonesia ikut andil untuk memastikan perdamaian dengan Israel tetap terjaga. Dari atas panggung, orator menegaskan bahwa membela Gaza adalah tanggung jawab semua bangsa, bukan hanya rakyat Palestina.

“Indonesia harus menepati komitmen mengirim 20.000 pasukan perdamaian ke Gaza untuk mencegah genosida Israel,” teriak salah satu orator.

Baca Juga :  Timnas Indonesia Siap Guncang Irak di Jeddah, Patrick Kluivert Janji Taktik Kejutan

Massa juga menuntut pemerintah dan DPR RI segera mengesahkan UU boikot produk Israel serta mengawal gencatan senjata di Gaza.

“Pemerintah wajib mengawal gencatan senjata dan hentikan genosida dengan kekuatan diplomasi,” lanjutnya disambut pekikan “Allahu Akbar”

Peserta aksi datang dari berbagai ormas, komunitas pemuda, hingga keluarga. Mereka mengibarkan bendera dan syal Palestina sebagai simbol solidaritas.

Suasana makin emosional ketika orator mengenang tragedi kemanusiaan di Gaza yang menewaskan ribuan warga, termasuk anak-anak dan perempuan.

“Tragedi itu justru menguatkan tekad rakyat Indonesia untuk terus mendukung Gaza,” ujarnya lantang.

Aksi bertema “Stop Genocide” dan “Free Palestine” berlangsung kondusif hingga sore hari. Massa bubar dengan tertib sambil meneriakkan, “Palestina Merdeka”

Konflik Hamas–Israel mulai mereda, namun blokade dan krisis kemanusiaan membuat kondisi Gaza tetap mencekam. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober
Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital
Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status
Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital
Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi
Hujan Petir Diprediksi Guyur Jabodetabek 22 Oktober, Warga Diminta Siaga
Hidup di Dunia Simulasi Instagram: Ketika Citra Lebih Nyata dari Kenyataan
Bagaimana Gawai Mengawasi Setiap Gerak-Gerik Kita

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:37 WIB

Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:21 WIB

Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:15 WIB

Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi

Berita Terbaru

Ilustrasi, Bagaimana ribuan klik dari orang-orang biasa bisa menciptakan perundungan massal? Sebuah pandangan melalui kacamata teori Banalitas Kejahatan dari Hannah Arendt. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:59 WIB

Ilustrasi, Dari kegembiraan murni menjadi tuntutan pasar, mengapa hobi yang dimonetisasi sering berakhir dengan kelelahan emosional atau burnout? Dok: Istimewa.

POLITIK

Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:21 WIB

Ilustrasi, Dari K-Pop hingga kopi kekinian, mengapa kita serentak menyukai hal yang sama? Artikel ini mengungkap bagaimana kekuatan budaya tak terlihat membentuk selera kita. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:15 WIB