JAKARTA, POSNEWS.CO.ID β Untuk memulihkan kembali trauma para korban ledakan di SMAN 72 Jakarta, Polda Metro Jaya bergerak cepat dengan menerjunkan tim psikolog Polri ke rumah sakit.
Melalui Biro Psikologi SSDM Polri dan Bagian Psikologi Biro SDM Polda Metro Jaya, tim psikolog Polri terus memberikan pendampingan psikososial dan bantuan awal psikologis (Psychological First Aid/PFA) bagi korban, keluarga, dan tenaga pendidik yang terdampak.
Pendampingan ini dipimpin BJP Yohanes Ragil H.S., S.I.K., M.Hum. dari Biro Psikologi SSDM Polri dan melibatkan puluhan psikolog Polri dari Mabes Polri serta Polda Metro Jaya. Mereka berkompeten menangani krisis emosional dan trauma pascakejadian.
Pada Sabtu (8/11/2025), kegiatan difokuskan di tiga titik utama:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- RS Islam Jakarta Cempaka Putih
- RS YARSI Cempaka Putih
- SMAN 72 Jakarta Utara
Tim memberikan pendampingan dengan metode Psychological First Aid, yang menekankan pemulihan emosi, rasa aman, dan pengelolaan stres. Di sekolah, para psikolog juga melakukan konseling langsung dengan kepala sekolah dan guru yang terdampak.
Data Korban Terbaru
Berdasarkan hasil observasi lapangan, berikut kondisi terkini para korban:
- RS Islam Jakarta Cempaka Putih: 12 korban masih dirawat (2 di ICU), 29 telah pulang.
- RS YARSI Cempaka Putih: 13 korban masih dirawat (1 di ICU), 1 sudah pulang.
- RS Pertamina Jaya: 1 korban masih dirawat, 6 telah dipulangkan.
Beberapa keluarga korban mengaku anak mereka masih membutuhkan pendampingan psikologis lanjutan, sementara yang lain berharap sekolah segera pulih dan kembali aman untuk kegiatan belajar.
Polri mencatat pihak sekolah kini tengah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan DKI Jakarta untuk menentukan waktu dimulainya kembali kegiatan belajar.
Polres Jakut dan Polsek Kelapa Gading mempercepat renovasi agar area terdampak bersih saat siswa kembali ke sekolah.
Polda Metro Tegaskan Komitmen Pemulihan Psikologis
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto, S.I.K., M.Si., menegaskan, pendampingan psikososial ini menjadi bukti komitmen Polri memberikan pelayanan holistik pascaledakan.
βPendampingan ini akan terus dilakukan secara berkelanjutan. Kami ingin memastikan seluruh korban dan keluarga mendapatkan dukungan psikologis yang cukup, seiring proses penyelidikan yang masih berjalan intensif,β tegas Kombes Budi Hermanto.
Ia menambahkan, program trauma healing dan psikoedukasi akan berlangsung hingga dua minggu ke depan.
Tim psikolog Polri siap mendampingi siswa melalui kegiatan konseling, psikoedukasi, hingga psikoterapi bila diperlukan, agar mereka kembali tenang dan percaya diri beraktivitas di sekolah.
Selain pendampingan, Polda Metro Jaya juga menggandeng rumah sakit, Dinas Pendidikan, dan kementerian terkait agar penanganan medis dan psikologis berjalan paralel.
Polri pun mengimbau masyarakat agar tidak panik, tidak mudah terprovokasi, dan segera melapor ke layanan darurat 110 bila menemukan aktivitas mencurigakan.
Kini, sistem pelaporan Polri sudah berbasis digital dan modern, sehingga warga bisa memberi informasi dengan cepat dan aman.
βPartisipasi masyarakat sangat penting untuk mencegah peristiwa serupa dan menjaga Jakarta tetap aman,β tutup Kombes Budi. (red)





















