KAIRO, POSNEWS.CO.ID — Dunia mencatat momen bersejarah kesepakatan perdamaian Palestina-Israel yang selama ini mustahil terwujud.
Presiden RI Prabowo Subianto hadir langsung menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian Gaza dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh 2025 di International Congress Centre, Mesir, Senin (13/10/2025).
Langkah ini menandai berakhirnya perang berdarah Israel–Palestina yang telah menelan lebih dari 37.000 korban jiwa sejak 2023.
Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menyambut kedatangan Prabowo dengan hangat. Keduanya berjabat tangan, bertukar salam, lalu berbincang singkat sebelum memasuki ruang utama KTT.
Prabowo juga tampak berinteraksi dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad Al Thani.
Foto Bersama Donald Trump, Simbol Persatuan Dunia
Sebelum sesi utama dimulai, para pemimpin dunia berfoto bersama Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang menjadi Co-Chair KTT Perdamaian.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Prabowo tampak berbincang akrab dengan Trump, lalu berfoto bersama di barisan depan, diapit oleh Macron dan Syekh Mansour bin Zayed Al Nahyan dari Uni Emirat Arab.
Foto itu menjadi simbol solidaritas global dan tekad bersama menghentikan perang di Timur Tengah.
Dalam sesi utama, dokumen perdamaian Gaza resmi ditandatangani oleh Donald Trump, El-Sisi, Erdogan, dan Emir Qatar Syekh Tamim.
Prabowo duduk di barisan depan, menyaksikan langsung momen bersejarah itu.
Kehadiran Indonesia mempertegas komitmen diplomatik dan kemanusiaan untuk memperjuangkan keadilan bagi rakyat Palestina.
Trump Restui Hamas Jaga Keamanan Gaza
Usai penandatanganan, Trump membuat kejutan besar. Ia memberikan mandat resmi kepada Hamas untuk mengamankan wilayah Gaza pasca gencatan senjata.
Langkah ini disepakati setelah Israel menarik pasukan dari Gaza Utara dan Rafah pada Jumat lalu.
Hamas Turun ke Jalan, Bentrok Berdarah Pecah
Pasukan Brigade Qassam, sayap militer Hamas, langsung berpatroli di jalan-jalan Gaza. Mereka bertugas menjaga stabilitas dan memastikan pembebasan sisa sandera.
Namun, ketegangan meningkat setelah Hamas bentrok dengan geng bersenjata lokal di Kota Gaza. Sumber keamanan menyebut 32 orang dari kelompok geng tewas, sementara enam anggota Hamas gugur.
Video yang beredar di media sosial memperlihatkan eksekusi tujuh pria di jalan Gaza oleh orang bertopeng, disaksikan warga yang meneriakkan takbir.
Dalam konferensi pers, Donald Trump menegaskan bahwa Hamas mendapat izin sementara menjaga Gaza sampai pemerintahan Palestina baru terbentuk.
“Mereka ingin menghentikan kekacauan. Kami beri mandat sementara untuk menjaga keamanan,” ujar Trump, dikutip Reuters, Selasa (14/10/2025).
Trump juga mengumumkan rencana pembentukan misi internasional guna melatih kepolisian Palestina agar keamanan tetap stabil.
Meski gencatan senjata berlaku, Hamas masih menghadapi pemberontakan internal dari klan Doghmosh dan kelompok Yasser Abu Shabab, yang diduga mendapat dukungan Israel.
Pejabat Hamas mengonfirmasi ajudan Abu Shabab tewas dalam baku tembak akhir pekan lalu.
Menurut pengamat politik Palestina Reham Owda, langkah keras Hamas ini menjadi cara menunjukkan kontrol penuh atas Gaza menjelang pembentukan pemerintahan baru. (red)