Utilitas Marjinal dan Paradoks Air-Berlian

Minggu, 9 November 2025 - 16:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Harga tidak ditentukan oleh kegunaan total, tetapi oleh kepuasan unit terakhir. Inilah mengapa berlian yang 'tidak berguna' lebih mahal daripada air yang 'vital'. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Harga tidak ditentukan oleh kegunaan total, tetapi oleh kepuasan unit terakhir. Inilah mengapa berlian yang 'tidak berguna' lebih mahal daripada air yang 'vital'. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID –Ekonom klasik Adam Smith pernah bingung oleh “Paradoks Air-Berlian”. Air, yang vital untuk hidup, harganya sangat murah. Sebaliknya, berlian, yang fungsinya minim, harganya selangit.

Mengapa kita menilai barang yang tidak penting lebih tinggi dari yang esensial? Jawabannya bukan pada kegunaan total, melainkan pada konsep Utilitas Marjinal.

Teori Utilitas Marjinal: Revolusi Pemikiran

Terobosan datang dari para ekonom di akhir abad ke-19. Mereka sadar bahwa nilai ekonomi tidak ditentukan oleh kegunaan total, melainkan oleh utilitas marjinal—yaitu kepuasan atau kegunaan yang diperoleh dari satu unit tambahan barang.

Konsep kuncinya adalah Hukum Utilitas Marjinal yang Semakin Menurun. Semakin banyak Anda memiliki sesuatu, semakin rendah nilai dari setiap unit tambahannya. Gelas air pertama saat haus sangat berharga; gelas kesepuluh mungkin tidak lagi berharga.

Baca Juga :  Cak Imin Luncurkan Call Center 158 untuk Lapor Kerusakan Infrastruktur Pesantren

Memecahkan Paradoks

Teori ini memecahkan paradoks melalui kelangkaan:

  1. Air (Berlimpah): Air sangat berlimpah. Karena itu, utilitas marjinal dari satu gelas air tambahan sangat rendah. Harganya pun murah.
  2. Berlian (Langka): Berlian sangat langka. Maka, utilitas marjinal dari mendapatkan satu berlian tambahan (memberi status, kebanggaan) sangat tinggi. Harganya pun mahal.

Singkatnya: Harga pasar mencerminkan kepuasan dari unit terakhir (marjinal), bukan kegunaan total.

Contoh Modern: Kelangkaan Buatan

Konsep ini tetap relevan. Barang mewah (Tas Hermes, Jam Rolex) atau aset digital (NFT) mahal bukan karena fungsi utamanya. Harganya tinggi karena kelangkaan (baik alami maupun buatan) memberikan utilitas marjinal (status, eksklusivitas) yang sangat tinggi bagi pemiliknya.

Pentingnya Berpikir di Tepi

Paradoks ini mengajarkan kita bahwa keputusan ekonomi selalu dibuat “di tepi” (at the margin).

Kita tidak pernah memilih antara “semua air di dunia” vs. “semua berlian di dunia”. Kita memilih antara: “Apakah saya lebih butuh satu gelas air tambahan atau satu karat berlian tambahan?” Memahami konsep marjinal adalah kunci untuk memahami nilai dan harga

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Rahasia Panjang Umur Karier LeBron James dan CR7
Doping Genetik: Batas Baru Kecurangan yang Tak Terdeteksi
Banjir Jakarta Makin Meluas: 30 RT Terendam, Air Tembus 90 Cm Usai Hujan Deras
Menteri Supratman, Aturan Penyadapan Bakal Disatukan dalam Satu UU Khusus
Imigrasi Amankan WZ, Buronan Penipuan Rp 2,2 Triliunan Asal China di Batam
Suporter atau Perusuh? Membedah Psikologi Massa di Stadion
Kasus Video Porno Lisa Mariana, Model Cantik Ini Kembali Diperiksa Polisi
Banjir 50 Cm Rendam Tiga Ruas Jalan Jakarta, Lalu Lintas Lumpuh

Berita Terkait

Selasa, 18 November 2025 - 19:26 WIB

Rahasia Panjang Umur Karier LeBron James dan CR7

Selasa, 18 November 2025 - 19:15 WIB

Doping Genetik: Batas Baru Kecurangan yang Tak Terdeteksi

Selasa, 18 November 2025 - 17:23 WIB

Banjir Jakarta Makin Meluas: 30 RT Terendam, Air Tembus 90 Cm Usai Hujan Deras

Selasa, 18 November 2025 - 16:31 WIB

Menteri Supratman, Aturan Penyadapan Bakal Disatukan dalam Satu UU Khusus

Selasa, 18 November 2025 - 15:59 WIB

Imigrasi Amankan WZ, Buronan Penipuan Rp 2,2 Triliunan Asal China di Batam

Berita Terbaru

Ilustrasi, LeBron James dan CR7 masih mendominasi di usia 40-an. Rahasianya bukan hanya latihan keras, tapi sains pemulihan (recovery) yang ekstrem. Dok: Istimewa.

SPORT

Rahasia Panjang Umur Karier LeBron James dan CR7

Selasa, 18 Nov 2025 - 19:26 WIB