Tantangan Mencari Circle Pertemanan di Usia Dewasa

Minggu, 19 Oktober 2025 - 17:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Setelah lulus, menemukan dan menjaga pertemanan berkualitas terasa lebih sulit. Bagaimana anak muda membangun kembali komunitas mereka? Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Setelah lulus, menemukan dan menjaga pertemanan berkualitas terasa lebih sulit. Bagaimana anak muda membangun kembali komunitas mereka? Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Ingat masa-masa sekolah atau kuliah? Menemukan teman terasa begitu mudah. Kamu dikelilingi oleh orang-orang seusia di kelas, organisasi, atau acara kampus. Namun, begitu toga dilepas dan dunia kerja dimulai, banyak yang merasakan sebuah kesunyian yang aneh. Tiba-tiba, menemukan dan menjaga circle pertemanan yang solid menjadi sebuah tantangan besar.

Di tengah kesibukan membangun karier dan kehidupan pribadi, banyak anak muda mendapati diri mereka merindukan koneksi pertemanan yang berkualitas. Ini adalah fenomena umum di usia dewasa: persahabatan tidak lagi terjadi secara organik, melainkan harus diusahakan secara aktif.

Mengapa Semakin Sulit?

Dulu, lingkungan seperti sekolah secara alami “memaksa” kita untuk bersosialisasi. Kini, struktur itu hilang. Ada beberapa alasan mengapa mencari teman menjadi lebih sulit setelah lulus:

  • Tidak Ada Lagi Wadah Alami: Rutinitas kerja dari pagi hingga sore sering kali membatasi interaksi sosial hanya dengan rekan satu tim. Tidak ada lagi ruang kelas atau kantin tempat bertemu orang baru setiap hari.
  • Prioritas yang Berubah: Setiap orang sibuk dengan jalannya masing-masing. Fokus bergeser ke karier, hubungan romantis, atau bahkan memulai keluarga. Waktu dan energi untuk memelihara pertemanan menjadi terbatas.
  • Lingkaran yang Mengecil: Teman-teman lama mungkin pindah ke kota lain atau memiliki lingkaran pergaulan yang berbeda. Akibatnya, circle yang dulu besar secara alami menyusut.
Baca Juga :  Dua Pencuri Rp1 Miliar di Pangkalan Bun Tertangkap Setelah Kelaparan di Hutan Lamandau

Membangun Kembali Komunitas: Upaya Sadar di Era Baru

Menyadari tantangan ini, anak muda tidak tinggal diam. Mereka kini secara proaktif mencari cara-cara baru untuk membangun komunitas dan menemukan pertemanan yang sefrekuensi.

  1. Bergabung dengan Kelas Hobi: Cara paling populer adalah dengan bergabung dalam kegiatan yang sesuai dengan minat. Kelas tembikar, klub buku, komunitas lari, atau bahkan kursus bahasa menjadi tempat ideal untuk bertemu orang-orang dengan passion yang sama. Di sini, pertemanan terjalin secara alami melalui minat bersama, bukan paksaan.
  2. Menjadi Relawan atau Ikut Workshop: Terlibat dalam kegiatan sosial atau pengembangan diri juga membuka pintu pertemanan baru. Menjadi relawan untuk isu yang kamu pedulikan atau mengikuti workshop di akhir pekan menghubungkanmu dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai serupa.
  3. Solusi Digital: Aplikasi Pertemanan: Di era digital, mencari teman pun merambah ke dunia maya. Aplikasi seperti Bumble BFF secara khusus dirancang untuk membantu orang menemukan teman platonis. Pengguna bisa “menggeser” profil orang lain berdasarkan minat, hobi, dan lokasi, sehingga memudahkan untuk memulai percakapan.
Baca Juga :  Era Side Hustle: Ketika Satu Pekerjaan Saja Tidak Cukup Lagi

Pada akhirnya, menemukan pertemanan di usia dewasa adalah tentang pergeseran pola pikir. Ini bukan lagi tentang memiliki banyak teman, melainkan tentang menemukan beberapa orang yang benar-benar bisa terkoneksi secara mendalam. Prosesnya memang membutuhkan usaha, keberanian untuk memulai percakapan, dan konsistensi. Namun, hasilnya adalah hubungan yang lebih berkualitas dan esensial bagi kesehatan mental di tengah tekanan kehidupan dewasa.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Viral Anggota TNI AL Pukul Driver Ojol di Grogol, Langsung Diperiksa
Natalius Pigai Desak DPR, Korupsi Harus Dianggap Pelanggaran HAM di Indonesia
Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial
Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar
Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran
Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA
Gubernur DKI Luncurkan Try Out KJP, Siswa Kurang Mampu Siap Masuk Kampus
Ratusan Pengusaha Rental Mobil Banjiri HUT ke-8 BRN, UNGU Siap Guncang Panggung

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Viral Anggota TNI AL Pukul Driver Ojol di Grogol, Langsung Diperiksa

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Natalius Pigai Desak DPR, Korupsi Harus Dianggap Pelanggaran HAM di Indonesia

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:39 WIB

Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:26 WIB

Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran

Berita Terbaru