Saat Resesi, Mengapa Penjualan Lipstik Justru Laris?

Senin, 20 Oktober 2025 - 08:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Saat dompet menipis, mengapa lipstik baru menjadi barang wajib? Fenomena 'Efek Lipstik' mengungkap bagaimana kemewahan kecil menjadi pelarian psikologis di tengah krisis ekonomi. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Saat dompet menipis, mengapa lipstik baru menjadi barang wajib? Fenomena 'Efek Lipstik' mengungkap bagaimana kemewahan kecil menjadi pelarian psikologis di tengah krisis ekonomi. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Di tengah berita perlambatan ekonomi dan ancaman resesi, sebuah anomali menarik muncul di industri ritel. Penjualan kosmetik, terutama lipstik, justru menunjukkan tren peningkatan. Fenomena ini bukanlah kebetulan. Orang-orang mengenalnya sebagai “Efek Lipstik”.

Teori ini menjelaskan, saat konsumen menghadapi ketidakpastian ekonomi, mereka cenderung menahan diri. Mereka menunda membeli barang mewah yang mahal seperti tas desainer, mobil baru, atau liburan. Namun, keinginan untuk memanjakan diri dan merasakan sedikit kemewahan tidak hilang. Sebagai gantinya, mereka mengalihkannya ke barang-barang mewah yang lebih kecil dan terjangkau.

Kemewahan Kecil Sebagai Penenang Jiwa

Secara psikologis, membeli lipstik baru saat ekonomi sedang sulit berfungsi sebagai “hadiah kecil” atau mood booster. Ini adalah cara cepat untuk mendapat kepuasan dan merasa lebih baik tentang diri sendiri tanpa harus mengeluarkan banyak uang. Membeli tas seharga Rp 20.000.000 terasa tidak mungkin, tetapi membeli lipstik seharga Rp 200.000 masih sangat terjangkau. Tindakan sederhana ini memberikan rasa kontrol dan normalitas di tengah situasi yang tidak menentu.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem Hantam Gowa, Lumajang, dan Pati, Ratusan Rumah Rusak

Indikator Ekonomi yang Tak Terduga

Leonard Lauder, pimpinan Estée Lauder, memopulerkan istilah “Efek Lipstik”. Ia memperhatikan penjualan lipstik perusahaannya meningkat setelah serangan teroris 9/11 dan resesi yang mengikutinya. Sejak saat itu, para pengamat melihat tren ini terjadi selama berbagai krisis ekonomi di seluruh dunia. Fenomena ini tidak hanya berlaku untuk lipstik. Kategori “kemewahan terjangkau” lain seperti kopi premium atau es krim juga bisa mengalami lonjakan serupa.

Baca Juga :  HUT Kemerdekaan RI ke-80, Prabowo Tetapkan 18 Agustus Sebagai Hari Libur

Sebuah Pernyataan Optimisme

Pada akhirnya, “Efek Lipstik” adalah cerminan dari ketahanan psikologis manusia. Ini menunjukkan bahwa orang akan selalu mencari cara untuk menemukan sedikit kegembiraan, bahkan di saat tersulit. Mereka akan terus merawat diri mereka sendiri. Membeli lipstik bukan hanya soal penampilan; ini adalah tindakan kecil yang penuh harapan. Ini adalah cara untuk berkata, “Saya mungkin tidak bisa mengontrol ekonomi, tapi saya bisa mengontrol perasaan saya hari ini.”

Jadi, jika Anda melihat teman Anda membeli lipstik baru di tengah berita ekonomi yang suram, jangan heran. Itu mungkin bukan sekadar belanja biasa, melainkan cara mereka untuk bertahan dan tetap merasa optimistis.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial
Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar
Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran
Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA
Gubernur DKI Luncurkan Try Out KJP, Siswa Kurang Mampu Siap Masuk Kampus
Ratusan Pengusaha Rental Mobil Banjiri HUT ke-8 BRN, UNGU Siap Guncang Panggung
BMKG Ingatkan Siaga Cuaca Ekstrem pada 21–27 Oktober 2025, Hujan Lebat Ancam Indonesia
KPK Sita Hyundai Palisade Milik Rekan Tersangka Korupsi CSR BI dan OJK

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:39 WIB

Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:26 WIB

Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran

Selasa, 21 Oktober 2025 - 11:07 WIB

Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA

Selasa, 21 Oktober 2025 - 10:48 WIB

Gubernur DKI Luncurkan Try Out KJP, Siswa Kurang Mampu Siap Masuk Kampus

Berita Terbaru

Menteri Agama Nasaruddin Umar memberi keterangan pers terkait pencairan dana BOS Madrasah dan BOP RA senilai Rp4,01 triliun di Jakarta. Dok: Kemenag

NASIONAL

Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA

Selasa, 21 Okt 2025 - 11:07 WIB