KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung KPK, Jakarta. Dok: Istimewa

Gedung KPK, Jakarta. Dok: Istimewa

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Tambang emas ilegal yang selama ini beroperasi adem ayem di Nusa Tenggara Barat (NTB) akhirnya terkuak.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menemukan tambang emas ilegal tersebut sekitar satu jam dari Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, yang bisa menghasilkan 3 kilogram emas per hari.

Kepala Satuan Tugas Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK, Dian Patria, mengaku baru mengetahui keberadaan tambang ilegal itu setelah turun langsung ke lapangan.

“Saya juga baru tahu. Tidak menyangka, di Pulau Lombok, hanya satu jam dari Mandalika, ada tambang emas besar. Ini luar biasa,” ujar Dian Patria di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/10/2025).

Baca Juga :  Air Hujan di Jakarta Tercemar Mikroplastik, DLH DKI Bergerak Cepat

Menurut Dian, hasil tambang ilegal di Lombok Barat itu mencapai 3 kilogram emas per hari. Fakta itu didapat usai tim KPK melakukan pemantauan langsung di lokasi.

“Bayangkan, hanya satu jam dari Mandalika bisa menghasilkan 3 kilo emas setiap hari. Dan ternyata di Lombok banyak tambang emas ilegal,” tegasnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

KPK Dorong Penegakan Hukum

Menindak temuan itu, KPK langsung berkoordinasi dengan aparat terkait. Tim Korsup melakukan pendampingan dan supervisi agar penanganan bisa lebih luas dan terarah.

Baca Juga :  PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari DPR RI Imbas Gejolak Unjuk Rasa

“Kami tidak hanya fokus pada dugaan korupsi. Bisa jadi ada pelanggaran di sektor lain seperti kehutanan, lingkungan, atau pajak. Kami dorong instansi berwenang menegakkan aturan,” jelas Dian.

Tak berhenti di Lombok, KPK juga menemukan tambang emas ilegal berskala lebih besar di Sumbawa, NTB, tepatnya di Lantung.

“Kalau yang 3 kilo itu di Lombok Barat, di Sumbawa malah lebih besar lagi lokasi tambang ilegalnya,” ungkap Dian.

KPK menegaskan akan terus mengawasi aktivitas pertambangan liar di NTB agar tidak merugikan negara dan merusak lingkungan. (red) 

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa
Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Tegaskan Perang Narkoba Demi Kemanusiaan
Ledakan Gas Bakar Restoran Bakso Lapangan Tembak Senayan, Dua Pegawai Luka Bakar

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:52 WIB

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB

Ilustrasi, Dari pahlawan super hingga lagu pop, teori Industri Budaya mengungkap mengapa kreativitas sering kali terasa seperti produk dari jalur perakitan yang sama. Dok: Istimewa.

ENTERTAINTMENT

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:47 WIB