Kebangkitan Blok Dagang: Ancaman bagi WTO?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 06:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Di saat WTO lumpuh, blok dagang regional seperti RCEP dan USMCA mengambil alih. Ini adalah pergeseran dari aturan perdagangan global ke aliansi regional yang lebih eksklusif. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Di saat WTO lumpuh, blok dagang regional seperti RCEP dan USMCA mengambil alih. Ini adalah pergeseran dari aturan perdagangan global ke aliansi regional yang lebih eksklusif. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Tatanan perdagangan global sedang mengalami pergeseran fundamental. Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), yang selama puluhan tahun menjadi wasit utama perdagangan bebas global, kini menghadapi krisis eksistensial.

Di tengah kelumpuhannya, sebuah tren baru yang kuat muncul: kebangkitan blok-blok dagang regional yang gesit.

Lumpuhnya WTO

Masalah utama WTO adalah kelumpuhan di jantung sistemnya, yaitu Badan Banding (Appellate Body). Badan ini berfungsi sebagai mahkamah agung untuk sengketa dagang antar negara.

Selama bertahun-tahun, Amerika Serikat memblokir penunjukan hakim baru. Akibatnya, sejak akhir 2019, badan ini tidak memiliki kuorum dan tidak dapat berfungsi. Tanpa mekanisme penyelesaian sengketa yang efektif, WTO kehilangan giginya sebagai penegak aturan perdagangan global.

Baca Juga :  Merdeka Run 2025 Hadirkan Kategori Umum dan Family, 703 Personel Amankan Acara

Tren Regionalisme yang Menguat

Karena WTO mandek, negara-negara tidak mau menunggu. Mereka beralih ke perjanjian yang lebih kecil dan lebih gesit untuk mengamankan rantai pasok dan akses pasar.

Kita melihat ledakan blok dagang regional. Contohnya jelas: RCEP (Regional Comprehensive Economic Partnership) di Asia-Pasifik, USMCA (pengganti NAFTA) di Amerika Utara, dan CPTPP (Trans-Pacific Partnership) adalah bukti nyata. Perjanjian-perjanjian ini seringkali lebih dalam dan melampaui apa yang dapat seluruh 164 anggota WTO sepakati bersama.

Membangun atau Meruntuhkan?

Munculnya blok-blok ini menciptakan perdebatan sengit di kalangan ekonom. Di satu sisi, pendukungnya berargumen bahwa ini adalah building blocks (batu pijakan) yang baik. Mereka mempercepat liberalisasi perdagangan di antara anggota yang berpikiran sama.

Namun, di sisi lain, kritikus khawatir ini adalah stumbling blocks (batu sandungan). Mereka mengkhawatirkan blok-blok ini akan menciptakan fragmentasi global, yang memecah dunia menjadi benteng-benteng dagang yang saling bersaing dan diskriminatif terhadap negara non-anggota.

Dari Multilateralisme ke Plurilateralisme

Apa yang kita saksikan adalah pergeseran besar dalam arsitektur perdagangan. Dunia beralih dari multilateralisme—satu aturan untuk semua anggota WTO—ke plurilateralisme, yaitu aturan yang hanya mengatur kelompok negara tertentu.

Alih-alih satu sistem global yang tunggal, kita bergerak menuju dunia dengan beberapa klub dagang besar. Ini adalah tatanan yang lebih kompleks, lebih politis, dan berpotensi kurang stabil dibandingkan era dominasi WTO.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN
Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada
Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm
Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka
Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher
BNN Luncurkan “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba”, Tangkal Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Harvey Moeis Resmi Masuk Lapas Cibinong, Eksekusi Vonis 20 Tahun Penjara Kasus Timah
Sulap Baju Lama, Sebuah Fenomena Upcycling

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:26 WIB

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher

Berita Terbaru

Banjir besar melanda Jakarta Selatan, 27 RT terendam hingga 110 cm usai hujan deras. BPBD kerahkan petugas, warga diminta waspada potensi banjir susulan. (BPBD)

JABODETABEK

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Okt 2025 - 19:56 WIB