JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Buruh kembali menggebrak dengan mengancam akan melakukan mogok nasional jika tuntutan mereka tidak dipenuhi oleh pemerintah.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menegaskan buruh siap mogok nasional jika pemerintah tidak menaikkan upah minimum 2026.
“Kami sudah lobi. Kalau masih mentok, demo besar di daerah dan pusat jalan. Terakhir, mogok nasional jadi pilihan,” tegas Said dalam Konsolidasi Aksi KSPI–Partai Buruh di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).
Lobi dan Aksi Jalan Terus
Menurut Said, buruh menempuh dua jalur tekanan:Â
- Lobi ke Mensesneg Prasetyo Hadi dan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad
- Aksi massa bergelombang hingga 30 Desember 2025
Dia menegaskan buruh di 5.000 pabrik, 300 kabupaten/kota, dan 38 provinsi siap menghentikan produksi jika tuntutan diabaikan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Tuntut Kenaikan Upah 7,77 Persen
Buruh menuntut kenaikan upah minimum minimal 7,77% untuk memacu daya beli dan perputaran ekonomi nasional.
“Inflasi 2,65 persen plus pertumbuhan ekonomi 5,12 persen. Total 7,77 persen. Itu rasional,” jelas Said.
Angka itu jadi titik tengah dari tuntutan awal 10,5% dan kemampuan pemerintah 6,5%. Meski begitu, Said tetap mendorong target ideal 8,5% atau sekitar Rp400 ribu kenaikan.
Aksi buruh hari itu mengusung tema “Hapus Outsourcing dan Tolak Upah Murah (HOSTUM)” untuk memperjuangkan kesejahteraan pekerja.
Di sisi lain, pemerintah melalui Istana sebelumnya menjanjikan pembentukan Satgas PHK dan Dewan Kesejahteraan Buruh sebagai respons tekanan buruh. (red)





















