JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara memiliki sejarah panjang Kota Jakarta. Kini kawasan Tanjung Priok berbenah dengan menghidupkan kembali kenangan tersebut.
Pemkot Jakarta Utara bersama PT KAI menggelar Bazar Heritage “Tanjung Priok Hub 5.0” mulai 29 Oktober hingga 2 November 2025. Acara ini bukan sekadar bazar, tapi juga kolaborasi antara sejarah dan ekonomi kreatif.
Sebanyak 50 pelaku UMKM dari bidang kuliner, fesyen, kriya, hingga produk rumahan memamerkan karya terbaik mereka. Produk lokal itu diserbu pengunjung yang memenuhi area stasiun bersejarah tersebut.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setko Jakarta Utara, Wawan Budi Rohman, menyebut kegiatan ini strategis karena memadukan nilai sejarah dan ekonomi.
“Kolaborasi ini luar biasa. Tak hanya meningkatkan penjualan UMKM, tapi juga melestarikan Stasiun Tanjung Priok sebagai ikon heritage Jakarta,” ujar Wawan, Kamis (30/10).
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Saksi Perjalanan Panjang Jakarta
Wawan menegaskan, stasiun tua ini saksi perjalanan panjang Jakarta. Lewat kegiatan ini, pemerintah ingin menghidupkan kembali stasiun sebagai ruang publik yang dinamis, tempat tradisi dan inovasi bertemu.
“Saya ajak warga datang dan belanja produk lokal. Dukung UMKM kita,” tegasnya.
Kepala Stasiun Tanjung Priok, Edi Kurnianto, menambahkan, event ini menjadi momentum penting menghidupkan kawasan stasiun.
“Bazar ini membuka babak baru bagi Stasiun Tanjung Priok. Selain menggerakkan UMKM, kami ingin memperkuat citra stasiun sebagai simpul transportasi modern yang tetap menjaga sejarahnya,” jelas Edi.
Ia menyebut stasiun kini melayani 64 perjalanan Commuter Line Tanjung Priok–Stasiun Kota setiap hari serta angkutan barang peti kemas.
“Langkah ini menggerakkan transportasi dan ekonomi lokal sekaligus,” ujarnya.
Kepala Suku Dinas PPKUKM Jakarta Utara, Vicky Suryawan Jaya, menambahkan acara juga diisi fashion show, workshop Dekranasda, seni budaya, storytelling, dan musik.
“Kami juga buka bazar online lewat program Jumat Beli Lokal (JBL) agar promosi produk UMKM makin luas,” katanya.
Salah satu pengunjung, Endah, mengaku senang dengan suasana baru stasiun.
“Biasanya sepi, sekarang ramai dan hidup. Rasanya seperti destinasi wisata. Kalau ada kios suvenir tetap, pasti makin menarik,” ungkapnya.
Bazar “Tanjung Priok Hub 5.0” membuktikan sejarah bisa dikemas modern dan tetap menghasilkan dampak ekonomi.
Dengan semangat kolaborasi, Pemkot Jakut, PT KAI, dan warga berupaya menjadikan Stasiun Tanjung Priok bukan sekadar tempat transit, tapi pusat kreativitas dan kebanggaan kota. (red)





















