JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali memperingatkan warga Jabodetabek agar tetap siaga ditengah cuaca tidak menentu.
Hujan beruntun diprediksi akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Cuaca basah ini akan dimulai sejak Kamis (30/10/2025) dan diperkirakan berlanjut hingga Sabtu (1/11/2025).
Menurut BMKG, langit Jabodetabek akan diselimuti awan tebal sejak pagi. Hujan turun dengan intensitas ringan hingga sedang, dan di beberapa daerah bakal disertai petir.
Menariknya, Tangerang Selatan disebut sebagai wilayah paling basah karena berpotensi diguyur hujan lebat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Periode 30–31 Oktober 2025 (Pukul 07.00 WIB)
BMKG mencatat, cuaca di sejumlah titik bakal bervariasi.
- Hujan ringan berpotensi mengguyur Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, dan Kabupaten Bekasi.
- Hujan sedang akan membasahi Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Kota Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Tangerang, dan Kabupaten Tangerang.
- Sementara hujan lebat disertai petir kemungkinan menerjang Kota Tangerang Selatan.
Cuaca seperti ini bisa membuat aktivitas warga terganggu, terutama saat jam berangkat dan pulang kerja. Karena itu, BMKG meminta masyarakat selalu membawa payung dan berhati-hati di jalan.
Prakiraan Cuaca Jabodetabek Periode 31 Oktober–1 November 2025 (Pukul 07.00 WIB)
Hujan belum akan berhenti. Bahkan, cakupan wilayah basah makin luas.
- Hujan ringan diprediksi turun di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, dan Kota Bekasi.
- Hujan sedang kemungkinan mengguyur Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan, dan Kabupaten Tangerang.
BMKG juga menyoroti potensi angin kencang sesaat di wilayah Depok dan Bogor. Warga diimbau menghindari berteduh di bawah pohon besar dan memastikan saluran air di rumah tetap lancar.
BMKG menegaskan, cuaca ekstrem bisa terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, koordinasi dengan BPBD, Dishub, dan aparat wilayah terus dilakukan untuk memantau potensi banjir dan kemacetan akibat hujan deras. (red)





















