Efektivitas Bantuan Luar Negeri: Membantu atau Menjerat?

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 07:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Bantuan luar negeri menjanjikan pengentasan kemiskinan, namun sering dikritik karena menciptakan ketergantungan. Apakah bantuan tunai langsung menjadi jawabannya? Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Bantuan luar negeri menjanjikan pengentasan kemiskinan, namun sering dikritik karena menciptakan ketergantungan. Apakah bantuan tunai langsung menjadi jawabannya? Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Secara ideal, bantuan luar negeri atau Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) mengalir ke negara berkembang dengan satu tujuan mulia: mengentaskan kemiskinan. Dana ini bertujuan membangun sekolah, membiayai program vaksinasi, dan menyediakan infrastruktur air bersih.

Namun, di balik tujuan ideal ini, terdapat perdebatan puluhan tahun yang sengit: apakah bantuan ini benar-benar membantu, atau justru menjerat penerimanya?

Pro vs Kontra

Para pendukungnya menunjuk pada kisah sukses yang tak terbantahkan. Program kesehatan global, misalnya, telah berhasil menekan angka kematian akibat malaria dan HIV/AIDS secara drastis. Bantuan pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan jembatan juga telah membuka akses ekonomi di banyak wilayah terpencil.

Namun, para kritikus memiliki argumen yang sama kuatnya. Mereka berpendapat bahwa aliran bantuan yang terus-menerus dapat menciptakan ketergantungan, melemahkan pemerintah lokal, dan menunda reformasi ekonomi. Lebih buruk lagi, bantuan ini sering bocor akibat korupsi. Ada pula masalah tied aid, di mana negara donor memberikan bantuan dengan syarat penerima harus membeli barang atau jasa dari negara donor, yang pada akhirnya lebih menguntungkan donor itu sendiri.

Baca Juga :  Solusi Dua Pilar OECD

Dari Proyek ke Bantuan Tunai

Menjawab kritik-kritik tersebut, lanskap bantuan luar negeri kini mulai bergeser. Muncul tren baru yang menjanjikan efektivitas dan pemberdayaan lebih.

Salah satu yang paling menonjol adalah direct cash transfers (bantuan tunai langsung). Alih-alih mengelola proyek yang rumit, lembaga donor memberikan uang tunai langsung kepada rumah tangga miskin. Pendekatan ini memberi mereka kepercayaan dan kebebasan untuk mengelola kebutuhannya sendiri. Selain itu, fokus juga bergeser dari sekadar membangun fisik ke capacity building—memperkuat tata kelola dan keterampilan lokal agar negara penerima dapat mandiri.

Baca Juga :  Jebakan Utang di Jalur Sutra Modern China: Peluang atau Ancaman?

Desain dan Tata Kelola adalah Kunci

Pada akhirnya, bantuan luar negeri bukanlah solusi ajaib yang seragam. Efektivitasnya sangat bergantung pada desain program. Desain bantuan yang baik, transparan, dan fokus pada pemberdayaan bisa menjadi katalisator perubahan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebaliknya, pengelolaan bantuan yang buruk dan sarat kepentingan politik donor bisa menjadi racun. Banyak ahli menekankan bahwa kunci sesungguhnya terletak pada tata kelola yang baik dan kepemilikan program oleh negara berkembang itu sendiri.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN
Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada
Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm
Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka
Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher
BNN Luncurkan “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba”, Tangkal Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Harvey Moeis Resmi Masuk Lapas Cibinong, Eksekusi Vonis 20 Tahun Penjara Kasus Timah
Sulap Baju Lama, Sebuah Fenomena Upcycling

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:26 WIB

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher

Berita Terbaru

Banjir besar melanda Jakarta Selatan, 27 RT terendam hingga 110 cm usai hujan deras. BPBD kerahkan petugas, warga diminta waspada potensi banjir susulan. (BPBD)

JABODETABEK

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Okt 2025 - 19:56 WIB