Kekuatan Pamer Logo

Kamis, 30 Oktober 2025 - 15:21 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Mengapa logo Gucci dan LV kembali dipamerkan? Ini bukan soal fashion, tapi soal psikologi status yang instan di era media sosial. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Mengapa logo Gucci dan LV kembali dipamerkan? Ini bukan soal fashion, tapi soal psikologi status yang instan di era media sosial. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID –  Buka linimasa media sosial Anda. Kemungkinan besar, Anda akan melihat sabuk dengan gesper GG yang ikonik, tas dengan pola monogram LV, atau kaus sederhana yang harganya selangit hanya karena satu kata: Balenciaga. Fenomena pamer logo secara terang-terangan, atau logomania, telah kembali dengan kekuatan penuh.

Pakaian, tas, atau sabuk kini tidak lagi hanya berfungsi sebagai penutup tubuh, melainkan juga sebagai papan reklame berjalan untuk identitas dan status sosial.

Dari Norak Menjadi Tren

Tren ini memiliki sejarah yang menarik. Sebagai contoh, selama beberapa dekade, terutama di era 2010-an, quiet luxury atau kemewahan sunyi menjadi standar. Akibatnya, banyak orang menganggap pameran logo secara eksplisit sebagai tindakan norak, pamer, atau identik dengan new money (orang kaya baru). Orang beranggapan bahwa kekayaan sejati tidak perlu “berteriak”.

Baca Juga :  Jakarta Atur Buka-Tutup Exit Tol Cipete-Pondok Labu untuk Atasi Macet

Namun, siklus fashion berputar. Kini, pameran logo yang dulu orang anggap tidak berkelas justru kembali menjadi high fashion. Budaya streetwear dan pengaruh selebriti di media sosial berhasil mengubah persepsi ini, akhirnya menjadikan logo sebagai elemen desain yang esensial.

Psikologi di Balik Status Instan

Mengapa kita melakukannya? Jawabannya ada dalam psikologi status. Sosiolog Thorstein Veblen, dalam teorinya tentang Conspicuous Consumption (Konsumsi Mencolok), berargumen bahwa orang membeli barang mewah bukan karena nilai gunanya, melainkan untuk mendemonstrasikan kekayaan dan status sosial mereka.

Di era media sosial yang serba visual dan cepat, argumen Veblen tentu saja menjadi lebih relevan dari sebelumnya. Sebuah logo adalah penanda status yang instan. Dalam sepersekian detik saat scroll, orang lain bisa langsung “membaca” posisi sosial Anda tanpa perlu penjelasan. Singkatnya, logo adalah jalan pintas komunikasi sosial yang paling efisien.

Baca Juga :  Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Fashion sebagai Komunikasi

Oleh karena itu, Logomania pada akhirnya menegaskan satu hal: fashion bukan hanya soal pakaian, tetapi alat komunikasi non-verbal. Saat kita memilih untuk memakai logo yang mudah dikenali, kita secara sadar (atau tidak sadar) berpartisipasi dalam permainan status.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kita mungkin tidak mengatakannya dengan lantang, tetapi logo di tas atau kaus kita mengirimkan pesan yang jelas. Kita menegaskan posisi sosial dan identitas yang kita inginkan di panggung digital dan dunia nyata.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN
Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada
Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm
Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka
Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher
BNN Luncurkan “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba”, Tangkal Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Harvey Moeis Resmi Masuk Lapas Cibinong, Eksekusi Vonis 20 Tahun Penjara Kasus Timah
Sulap Baju Lama, Sebuah Fenomena Upcycling

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:26 WIB

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher

Berita Terbaru

Banjir besar melanda Jakarta Selatan, 27 RT terendam hingga 110 cm usai hujan deras. BPBD kerahkan petugas, warga diminta waspada potensi banjir susulan. (BPBD)

JABODETABEK

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Okt 2025 - 19:56 WIB