KPK Bongkar Jual-Beli Kuota Haji, Pelayanan Jamaah Terancam Terganggu

Selasa, 7 Oktober 2025 - 20:02 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo. Humas-KPK

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo. Humas-KPK

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – KPK membongkar dugaan praktik jual-beli kuota haji yang melibatkan oknum tertentu.

Kuota itu seharusnya untuk petugas resmi seperti pendamping, tenaga kesehatan, pengawas, hingga staf administrasi, namun justru dijual ke calon jamaah.

“Penyidik menemukan adanya kuota petugas haji yang diperjualbelikan kepada calon jamaah. Seharusnya jatah itu untuk petugas pendamping, kesehatan, pengawas, dan administrasi,” ungkap Juru Bicara KPK Budi Prasetyo, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga :  BPBD DKI Jakarta dan BMKG Imbau Warga Waspada Cuaca Ekstrem 11-13 Agustus 2025

Akibat praktik nakal ini, kata Budi, pelayanan jamaah di Tanah Suci ikut terganggu.

“Misalnya jatah petugas kesehatan malah dijual, otomatis jumlah tenaga medis berkurang. Dampaknya, pelayanan kesehatan jamaah tidak maksimal,” tegasnya.

Meski begitu, KPK belum membeberkan nilai jual-beli kuota tersebut. Penyidik masih menelusuri siapa saja yang terlibat dan berapa besar uang yang mengalir.

Baca Juga :  Peserta Magang Nasional Dapat Uang Saku Setara UMK, Mulai 20 Oktober 2025

“Petugas apa yang dijualbelikan, berapa nilainya, siapa yang main—semuanya masih kami dalami. Kondisinya beragam, ada yang sesuai ketentuan, ada yang tidak,” jelas Budi.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

KPK memastikan akan memanggil pihak terkait, termasuk Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK), untuk menuntaskan dugaan permainan kuota petugas haji ini. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa
Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian
Terjebak Kandang Besi Produktivitas
Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?
Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital
Dedi Mulyadi Tegaskan Dana Rp4,1 Triliun Pemprov Jabar Tak Mengendap, Tapi Berputar
Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto Tegaskan Perang Narkoba Demi Kemanusiaan
Ledakan Gas Bakar Restoran Bakso Lapangan Tembak Senayan, Dua Pegawai Luka Bakar

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 20:52 WIB

MKD DPR Gelar Sidang Etik Terbuka 29 Oktober, 5 Anggota DPR Siap Diperiksa

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:58 WIB

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:53 WIB

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:47 WIB

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Oktober 2025 - 18:43 WIB

Matikan Kolom Komentar: Runtuhnya Ruang Publik di Era Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi, Teori Anomie Durkheim menjelaskan mengapa di tengah hiruk pikuk kota dan ratusan teman daring, banyak yang merasa lebih terisolasi dari sebelumnya. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Anomie: Kesepian di Tengah Keramaian

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:58 WIB

Ilustrasi. Dari KPI kantor hingga aplikasi life-hacking, teori Kandang Besi Max Weber menjelaskan mengapa obsesi kita pada efisiensi justru mengikis kemanusiaan. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Terjebak Kandang Besi Produktivitas

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:53 WIB

Ilustrasi, Dari pahlawan super hingga lagu pop, teori Industri Budaya mengungkap mengapa kreativitas sering kali terasa seperti produk dari jalur perakitan yang sama. Dok: Istimewa.

ENTERTAINTMENT

Pabrik Kultur: Mengapa Semua Film Terasa Sama?

Rabu, 22 Okt 2025 - 18:47 WIB