CILACAP, POSNEWS.CO.ID – Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini masih menghantui masyarakat di tanah air. Kali ini bencana longsor menghantam Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Kamis malam, dan langsung menelan korban.
Dua warga tewas, sementara 21 orang masih hilang setelah material tanah menerjang permukiman saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut berjam-jam.
Tanah yang jenuh akibat curah hujan tinggi mendadak ambruk dan menyeret rumah-rumah warga di Dusun Cibeunying, Cibaduyut, dan Tarakan. Warga tak sempat menyelamatkan diri ketika longsor menggulung dengan suara menggelegar.
Tim Gabungan Kerja Ekstra
BPBD Cilacap bersama tim SAR gabungan langsung turun ke lokasi dan berjibaku mengorek material longsor. Hingga Jumat (14/11) pukul 03.00 WIB, tercatat:
- 23 orang selamat
- 3 warga luka ringan
- 2 korban meninggal dunia
- 21 orang masih dicari
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan operasi pencarian terus dikebut. “Kontur tanah masih labil, tapi tim tetap bergerak. Mesin berat sudah kami kerahkan sejak pagi,” ujarnya.
Rumah Hancur, Ancaman Susulan Mengintai
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Sementara itu, tim reaksi cepat mencatat 12 rumah rusak parah dan 16 rumah terancam akibat pergeseran tanah yang terus terjadi. Kondisi medan yang rapuh menjadi tantangan utama dalam pencarian di masa golden time.
BNPB mengingatkan warga dan tim di lapangan agar tetap waspada. Potensi longsor susulan masih tinggi.
Berdasarkan prakiraan cuaca, hujan ringan hingga sedang berpotensi mengguyur Kecamatan Majenang pada 14–16 November, sehingga memicu risiko longsor lanjutan. (red)





















