Thrifting & Upcycling: Gaya Sadar Lingkungan Generasi Baru

Minggu, 19 Oktober 2025 - 19:26 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Belanja baju bekas dan mendaur ulang kini bukan lagi soal hemat, melainkan sebuah pernyataan sikap generasi muda melawan limbah fesyen. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Belanja baju bekas dan mendaur ulang kini bukan lagi soal hemat, melainkan sebuah pernyataan sikap generasi muda melawan limbah fesyen. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Lorong-lorong pasar loak yang dulu identik dengan barang usang kini ramai oleh anak muda yang berburu harta karun tersembunyi. Selain itu, di media sosial, tagar #upcycling menampilkan transformasi jeans robek menjadi tas trendi. Selamat datang di era di mana thrifting (belanja barang bekas) dan upcycling (mengubah fungsi barang) bukan lagi sekadar cara mencari barang murah. Kini, keduanya telah menjadi pernyataan sikap.

Bagi generasi muda, memilih pakaian bekas atau memberi nyawa baru pada barang lama adalah bentuk perlawanan terhadap industri fast fashion. Oleh karena itu, ini adalah gerakan sadar yang menempatkan keberlanjutan di atas tren sesaat.

Lebih dari Sekadar Hemat

Dulu, orang mungkin memandang thrifting sebagai pilihan bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas. Namun sekarang, motivasinya telah bergeser secara fundamental.

  • Menolak Budaya Sekali Pakai: Anak muda semakin sadar akan dampak buruk fast fashion—industri yang memproduksi pakaian murah secara massal dengan kualitas rendah. Industri ini menghasilkan limbah tekstil yang luar biasa dan sering kali melibatkan praktik kerja yang tidak etis. Akibatnya, thrifting menjadi cara untuk keluar dari siklus beli-buang ini.
  • Mencari Keunikan: Di sisi lain, di dunia di mana tren diproduksi massal, barang bekas menawarkan keunikan. Setiap baju, jaket, atau aksesori dari toko loak memiliki cerita dan karakter tersendiri. Ini memungkinkan mereka untuk mengekspresikan gaya pribadi yang tidak bisa ditemukan di mal.
Baca Juga :  459 Kades Terjerat Korupsi, Kejagung Luncurkan Jaksa Garda Desa

Kreativitas Tanpa Batas dari Tumpukan Pakaian

Jika thrifting adalah tentang menemukan kembali, maka upcycling adalah tentang menciptakan kembali. Gerakan ini membawa konsep daur ulang ke tingkat yang lebih kreatif.

Upcycling adalah seni mengubah barang yang tidak terpakai atau rusak menjadi sesuatu yang baru dan bernilai lebih. Contohnya tidak terbatas: mereka mengubah kemeja lama menjadi crop top, menyulap celana jeans usang menjadi tas jinjing, atau menjahit beberapa potong kain sisa menjadi patchwork unik. Tentunya, ini adalah perayaan kreativitas dan bukti bahwa gaya tidak harus datang dari sesuatu yang baru.

Baca Juga :  Perang Air di Depan Mata: Geopolitik Sungai Lintas Batas

Pernyataan Sikap Generasi Sadar Lingkungan

Pada intinya, kebangkitan thrifting dan upcycling adalah cerminan dari kesadaran generasi baru. Mereka tumbuh dengan informasi tentang krisis iklim dan kerusakan lingkungan. Akibatnya, pilihan konsumsi mereka pun menjadi lebih politis.

Dengan memilih barang bekas, mereka secara aktif mengurangi jejak karbon, menghemat air, dan mengurangi jumlah pakaian yang berakhir di tempat sampah. Ini adalah cara mereka untuk memberikan suara melalui dompet, mendukung ekonomi sirkular, dan mengirim pesan yang jelas kepada industri fesyen: kami menginginkan perubahan.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pada akhirnya, gerakan ini membuktikan bahwa menjadi modis tidak harus mengorbankan planet. Justru sebaliknya, pilihan yang paling berkelanjutan sering kali adalah yang paling bergaya dan otentik.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Viral Anggota TNI AL Pukul Driver Ojol di Grogol, Langsung Diperiksa
Natalius Pigai Desak DPR, Korupsi Harus Dianggap Pelanggaran HAM di Indonesia
Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial
Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar
Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran
Kemenag Cairkan Rp4,01 Triliun Dana BOS Madrasah dan BOP RA
Gubernur DKI Luncurkan Try Out KJP, Siswa Kurang Mampu Siap Masuk Kampus
Ratusan Pengusaha Rental Mobil Banjiri HUT ke-8 BRN, UNGU Siap Guncang Panggung

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:23 WIB

Viral Anggota TNI AL Pukul Driver Ojol di Grogol, Langsung Diperiksa

Selasa, 21 Oktober 2025 - 18:07 WIB

Natalius Pigai Desak DPR, Korupsi Harus Dianggap Pelanggaran HAM di Indonesia

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:57 WIB

Foto di Tebet Eco Park Gratis, Pemprov DKI Tegaskan Kecuali untuk Komersial

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:39 WIB

Kuburan China Tua Terkuak, Polisi Temukan Kerangka Manusia di Sawah Besar

Selasa, 21 Oktober 2025 - 15:26 WIB

Tukang Parkir di Pulogebang Disiram Air Keras, Saat Cegah Tawuran

Berita Terbaru