Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, 59 Santri Masih Terjebak Reruntuhan

Kamis, 2 Oktober 2025 - 08:41 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tim gabungan Basarnas dan BNPB cari korban reruntuhan gedung pesantren. Dok: Tim SAR

Tim gabungan Basarnas dan BNPB cari korban reruntuhan gedung pesantren. Dok: Tim SAR

SIDOARJO, POSNEWS.CO.ID – Tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, makin menyesakkan dada. Hingga Rabu (1/10/2025) malam, BNPB mencatat 59 santri masih terjebak di bawah reruntuhan beton.

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan data itu bersumber dari absensi pondok pesantren dan laporan kehilangan keluarga.

“Sampai pukul 23.00 WIB, ada 59 orang belum keluar dari reruntuhan. Data ini bisa berubah karena ada yang selamat, tapi belum melapor,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Tim SAR gabungan bergerak tanpa henti di hari ketiga pencarian. Mereka berhasil mengevakuasi lima korban dalam kondisi hidup, meski satu kritis dan langsung dirujuk ke RSUD Sidoarjo.

Baca Juga :  Fakta Baru Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny, Santri Ikut Pengecoran

Namun, upaya itu juga menemukan dua jenazah tertimbun. Total korban meninggal dunia kini bertambah jadi lima orang. Jenazah dibawa ke RS Siti Hajar untuk identifikasi.

Asesmen Ulang dan Ancaman Kebakaran

Operasi penyelamatan berjalan penuh risiko. Tim SAR melakukan asesmen ulang karena masih mendeteksi tanda-tanda kehidupan dari satu korban di ruang sempit reruntuhan. Kondisi bangunan yang rapuh membuat penggunaan alat berat sangat berbahaya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Struktur bangunan labil. Kalau dipaksa pakai alat berat, bisa memicu runtuhan baru bahkan percikan api dari gesekan besi yang berpotensi menimbulkan kebakaran,” tegas Abdul.

Baca Juga :  Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk di Sidoarjo, BNPB Sebut Gagal Teknologi

Karena itu, tim gabungan BNPB, Basarnas, dan Pemprov Jatim memilih teknik manual dengan strategi khusus demi keselamatan korban maupun petugas.

Jika tanda-tanda kehidupan benar-benar hilang, BNPB bersama Basarnas akan bermusyawarah dengan keluarga korban sebelum menurunkan alat berat untuk mengangkat seluruh puing. Harapannya, seluruh korban dapat ditemukan, baik selamat maupun meninggal.

Mau saya bikinkan juga versi singkat 5–6 paragraf supaya lebih padat dan cocok buat. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Pemprov DKI Tebus Ijazah 1.238 Siswa Senilai Rp4,13 Miliar, Kesempatan Kerja Terbuka
Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Korban Tewas Bertambah Jadi 13 Orang
Dishub DKI Jakarta Alihkan Arus Lalu Lintas di Monas Saat HUT ke-80 TNI
Heboh, Bendera Merah Putih Robek di Monas Saat Gladi HUT ke-80 TNI
Kompotan Curanmor Honda PCX di Bekasi Terekam CCTV, Polisi Buru Pelaku
Keracunan MBG Bandung Barat, Nitrit Sebagai Pemicu 1.315 Siswa Terkena
Puncak HUT ke-80 TNI di Monas 2025, Suguhkan Atraksi F-16 dan Ribuan Alutsista
Menkum Teken SK PPP, Muhamad Mardiono Resmi Jadi Ketua Umum 2025–2030

Berita Terkait

Jumat, 3 Oktober 2025 - 21:15 WIB

Pemprov DKI Tebus Ijazah 1.238 Siswa Senilai Rp4,13 Miliar, Kesempatan Kerja Terbuka

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:41 WIB

Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo, Korban Tewas Bertambah Jadi 13 Orang

Jumat, 3 Oktober 2025 - 20:27 WIB

Dishub DKI Jakarta Alihkan Arus Lalu Lintas di Monas Saat HUT ke-80 TNI

Jumat, 3 Oktober 2025 - 19:49 WIB

Heboh, Bendera Merah Putih Robek di Monas Saat Gladi HUT ke-80 TNI

Jumat, 3 Oktober 2025 - 19:32 WIB

Kompotan Curanmor Honda PCX di Bekasi Terekam CCTV, Polisi Buru Pelaku

Berita Terbaru