Hujan Petir dan Angin Kencang di Jabodetabek, Siapkan Payung dan Jas Hujan

Rabu, 8 Oktober 2025 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Langit gelap menyelimuti Jakarta saat hujan petir mengguyur kawasan Sudirman pada sore hari, Rabu 22 Oktober 2025. Dok: iSock

Langit gelap menyelimuti Jakarta saat hujan petir mengguyur kawasan Sudirman pada sore hari, Rabu 22 Oktober 2025. Dok: iSock

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – BMKG mengingatkan warga Jabodetabek agar tak lengah.

Cuaca cerah berawan sejak pagi diperkirakan berubah jadi hujan deras disertai petir dan angin kencang mulai siang hingga malam, Rabu (8/10/2025).

Sejak pagi, langit Jabodetabek tampak cerah hingga berawan tebal, namun sebagian wilayah Bogor berpotensi diguyur hujan ringan menjelang siang.

Siang hingga sore, hujan ringan berpeluang terjadi di Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Kota Bekasi. Sementara Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Depok, dan Bogor berpotensi hujan sedang hingga lebat.

Baca Juga :  Digerebek! Rumah di Medan Jadi Gudang Narkoba Jaringan Thailand, 26 Kg Sabu dan Ribuan Ekstasi Disita

Malam hari, BMKG meminta warga waspada petir dan angin kencang, terutama di Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Barat, Depok, Bekasi, dan Bogor. BMKG menegaskan, cuaca bisa berubah cepat dan tak menentu.

Baca Juga :  Pengendara Mazda Dirampok di Tol Wiyoto Wiyono, 2 HP dan Uang Rp7 Juta Digasak

BMKG juga mengimbau warga—terutama di Bogor dan Jakarta Selatan—menyiapkan jas hujan atau payung sebelum beraktivitas.

Warga diingatkan berhati-hati di jalan licin dan mewaspadai genangan di titik rawan banjir.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peringatan ini menjadi panduan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem di Jabodetabek. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia
KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari
Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober
Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital
Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status
Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital
Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi
Hujan Petir Diprediksi Guyur Jabodetabek 22 Oktober, Warga Diminta Siaga

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:24 WIB

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:59 WIB

KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:37 WIB

Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status

Berita Terbaru

Ilustrasi, Bagaimana ribuan klik dari orang-orang biasa bisa menciptakan perundungan massal? Sebuah pandangan melalui kacamata teori Banalitas Kejahatan dari Hannah Arendt. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:59 WIB