Pria Bertato di Depok Todong Pisau, Rampas Motor dan HP Remaja di Bojongsari

Selasa, 14 Oktober 2025 - 18:16 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Begal Sepeda Motor. Foto, Dok: Istimewa

Ilustrasi, Begal Sepeda Motor. Foto, Dok: Istimewa

DEPOK, POSNEWS.CO.ID – Aksi pemerasan disertai ancaman terjadi di Kota Depok. Kali ini seorang pria tak dikenal nekat membawa kabur motor dan handphone milik remaja, dengan mengancam akan menusuk korban jika melawan.

Kejadian itu berlangsung pada Sabtu (11/10/2025) pukul 12.30 WIB di Jl. Curug Topik, Curug, Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat.

Kasus ini resmi dilaporkan ke Polda Metro Jaya pada Senin (13/10/2025) pukul 17.20 WIB dengan nomor laporan LP/B/1827/X/2025/SPKT/Res. Depok/PMJ.

Korban Takut dan Menyerah

Pelapor Gugun Gunardi menjelaskan, peristiwa itu bermula saat adiknya, Yulianti, sedang sibuk melayani pembeli di warung Syam Steak. Ia kemudian meminta anaknya, Yusuf Maulana Syahputra, untuk memfotokopi menu ke tempat fotokopi tak jauh dari lokasi.

Baca Juga :  Mahasiswi UIN Solo Tewas Lompat dari Lantai Empat, Polisi Selidiki Penyebabnya

Saat menunggu temannya, Yusuf tiba-tiba didatangi seorang pria bertato di tangan kanan. Pelaku memaksa Yusuf mengantarkannya ke depan gang. Namun, sesampainya di jalan, pelaku justru mengambil alih kemudi motor dan mengancam Yusuf dengan pisau.

“Pelaku bilang kalau tidak nurut akan ditusuk. Karena takut, korban terpaksa menuruti,” ujar Gugun dalam laporannya.

Setelah berkeliling cukup jauh, pelaku menurunkan Yusuf dan kembali mengancam agar tidak melapor ke siapa pun. “Dia bilang sudah sering keluar masuk penjara dan bakal tusuk kalau cerita,” tambahnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Motor dan HP Raib Dibawa Kabur

Pelaku lalu merampas sepeda motor Honda F1C02N46LO A/T warna putih bernopol F-3190-FJF milik korban Riyan, serta handphone Vivo V2248 milik Yusuf. Pelaku langsung kabur meninggalkan Yusuf sendirian di pinggir jalan.

Baca Juga :  Pria di Depok Tewas Gantung Diri Usai Istri Minta Cerai

Beruntung, seorang pengemudi yang lewat melihat Yusuf menangis di jalan dan menolongnya kembali ke warung. Ia kemudian menceritakan kejadian itu kepada keluarga.

Akibat insiden tersebut, korban menderita kerugian ratusan juta rupiah dari kehilangan motor dan ponsel.

Kasus pemerasan disertai ancaman kekerasan ini kini ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok. Polisi masih melakukan penyelidikan untuk memburu pelaku yang identitasnya sudah dikantongi.

“Korban dan saksi sudah dimintai keterangan. Tim masih di lapangan melakukan pengejaran,” ujar sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Gara-gara Serobot Antrean BBM, Sopir Angdes Ditembak Pemobil hingga Tewas
Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia
KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari
Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober
Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital
Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status
Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital
Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:54 WIB

Gara-gara Serobot Antrean BBM, Sopir Angdes Ditembak Pemobil hingga Tewas

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:24 WIB

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:59 WIB

KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Berita Terbaru

Ilustrasi, Bagaimana ribuan klik dari orang-orang biasa bisa menciptakan perundungan massal? Sebuah pandangan melalui kacamata teori Banalitas Kejahatan dari Hannah Arendt. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:59 WIB