Cairan Emas Modern: Mengapa Tinta Printer Begitu Mahal?

Senin, 20 Oktober 2025 - 08:24 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Beli printer murah, lalu kaget saat beli tintanya? Anda baru saja masuk ke dalam salah satu model bisnis paling cerdik di dunia. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Beli printer murah, lalu kaget saat beli tintanya? Anda baru saja masuk ke dalam salah satu model bisnis paling cerdik di dunia. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Anda menemukan printer baru dengan harga yang sangat terjangkau, mungkin bahkan lebih murah dari makan malam untuk dua orang. Anda membelinya dengan senang. Namun, beberapa bulan kemudian, saat tinta habis, kenyataan pahit mengejutkan Anda: harga satu set kartrid tinta baru nyaris menyamai, atau bahkan melebihi, harga printer itu sendiri.

Selamat datang di dunia “cairan emas modern”. Harga tinta printer yang luar biasa mahal bukanlah sebuah kesalahan. Ini adalah inti dari model bisnis sangat menguntungkan yang orang kenal sebagai model “silet dan pisau cukur” (razor and blades).

Model Bisnis ‘Silet dan Pisau Cukur’

King Camp Gillette memopulerkan model ini di awal abad ke-20. Idenya sederhana: jual produk utama (pisau cukur) dengan harga sangat murah, bahkan merugi, untuk membangun basis pelanggan yang besar. Kemudian, raup keuntungan berkelanjutan dengan menjual produk pelengkap sekali pakai (silet) dengan margin keuntungan yang sangat tinggi. Strategi ini akan “mengunci” pelanggan yang sudah memiliki pisaunya untuk terus membeli silet yang kompatibel.

Baca Juga :  Mengapa Gen Z Terobsesi dengan Estetika Jadul?

Perusahaan printer mengadopsi strategi ini dengan sempurna. Mereka menjual printer—produk utamanya—dengan harga sangat kompetitif. Keuntungan sebenarnya tidak datang dari penjualan perangkat keras, melainkan dari penjualan kartrid tinta yang harus Anda beli berulang kali selama masa pakai printer tersebut.

Ekosistem Tertutup dan Chip Pintar

Untuk memastikan model ini berjalan, perusahaan menciptakan ekosistem tertutup. Perusahaan sering kali melengkapi kartrid tinta dengan chip pintar yang berkomunikasi dengan printer. Chip ini tidak hanya melacak level tinta, tetapi perusahaan juga merancangnya untuk mencegah penggunaan kartrid dari pihak ketiga atau hasil isi ulang. Pesan eror seperti “kartrid tidak dikenali” adalah cara produsen untuk melindungi aliran pendapatan mereka.

Baca Juga :  Pahami Syarat dan Batas Gaji KPR Rumah Subsidi 2025

Dengan strategi ini, produsen printer memastikan bahwa Anda, sebagai pemilik printer, menjadi pelanggan tetap untuk produk mereka yang paling menguntungkan: tinta.

Jadi, Apa yang Sebenarnya Anda Beli?

Pada akhirnya, saat membeli printer murah, Anda sebenarnya tidak hanya membeli perangkat. Anda membeli sebuah “langganan” untuk tinta di masa depan. Printer hanyalah alat untuk mengantarkan produk yang sesungguhnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jadi, ketika Anda kembali harus membeli tinta, ingatlah bahwa harga mahal itu bukanlah karena biaya produksi cairannya. Harga itu adalah biaya dari sebuah model bisnis brilian yang telah berhasil mengubah tetesan tinta menjadi salah satu cairan paling berharga di dunia.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

BMKG Ingatkan Siaga Cuaca Ekstrem pada 21–27 Oktober 2025, Hujan Lebat Ancam Indonesia
KPK Sita Hyundai Palisade Milik Rekan Tersangka Korupsi CSR BI dan OJK
Ribuan WNI Dijebak Penipuan Online, Ada yang Jadi Scammer Sadis di Luar Negeri
Jakarta Diguyur Hujan Ringan Sepanjang Hari, BMKG Imbau Warga Waspada
Warga Bekasi Temukan Diduga Kerangka Bayi Terkubur di Bawah Timbunan Asbes
Korban Dikeroyok Usai Dijebak Lewat Instagram di Tanjung Priok, Polisi Buru Pelaku
Ibu Hamil Ditandu 7 Km di Maros, DPR Minta Pemda Perbaiki Jalan Rusak
Dikeroyok Tiga Sekawan di Belakang SMA 69, Pelajar Alami Luka di Mata

Berita Terkait

Selasa, 21 Oktober 2025 - 08:17 WIB

BMKG Ingatkan Siaga Cuaca Ekstrem pada 21–27 Oktober 2025, Hujan Lebat Ancam Indonesia

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:58 WIB

KPK Sita Hyundai Palisade Milik Rekan Tersangka Korupsi CSR BI dan OJK

Selasa, 21 Oktober 2025 - 07:16 WIB

Ribuan WNI Dijebak Penipuan Online, Ada yang Jadi Scammer Sadis di Luar Negeri

Selasa, 21 Oktober 2025 - 06:51 WIB

Jakarta Diguyur Hujan Ringan Sepanjang Hari, BMKG Imbau Warga Waspada

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Warga Bekasi Temukan Diduga Kerangka Bayi Terkubur di Bawah Timbunan Asbes

Berita Terbaru