Bagaimana Musik Dapat Memperbaiki Kualitas Tidur?

Selasa, 21 Oktober 2025 - 22:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Dari alunan lofi yang menenangkan hingga komposisi klasik yang abadi, temukan sains di balik bagaimana musik bisa menjadi resep terbaik untuk tidur nyenyak. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Dari alunan lofi yang menenangkan hingga komposisi klasik yang abadi, temukan sains di balik bagaimana musik bisa menjadi resep terbaik untuk tidur nyenyak. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Di penghujung hari yang panjang, saat pikiran masih berlari kencang, banyak dari kita mencari cara untuk menenangkan diri. Salah satu alat paling ampuh dan mudah diakses seringkali hanya sejauh beberapa ketukan di layar gawai kita: musik. Lebih dari sekadar hiburan, alunan melodi yang tepat adalah sebuah intervensi ilmiah yang dapat mengubah suasana hati dan membuka gerbang menuju tidur yang lelap.

Memilih daftar putar sebelum tidur bukanlah sekadar soal selera. Ini adalah tentang memahami bagaimana frekuensi, ritme, dan tempo suara dapat berinteraksi langsung dengan sistem saraf kita. Musik memiliki kemampuan unik untuk memengaruhi detak jantung, pernapasan, dan bahkan kadar hormon stres dalam tubuh. Otak kita memahami bahasa universal ini pada level yang paling mendasar.

Sains di Balik Suara yang Menenangkan

Kekuatan musik untuk menenangkan pikiran bukanlah sihir, melainkan sains. Fenomena ini berakar pada cara otak kita merespons suara.

  • Tempo dan Detak Jantung: Musik dengan tempo lambat, sekitar 60-80 ketukan per menit (BPM), sangat efektif untuk relaksasi. Tempo ini mendekati ritme detak jantung saat istirahat. Akibatnya, saat mendengarkan musik dengan tempo ini, tubuh kita secara alami akan mencoba menyinkronkan detak jantungnya, yang pada gilirannya memicu respons relaksasi.
  • Frekuensi dan Gelombang Otak: Frekuensi suara tertentu dapat memengaruhi aktivitas gelombang otak. Misalnya, binaural beats atau frekuensi rendah dapat mendorong otak untuk menghasilkan gelombang alfa dan theta. Gelombang otak ini dominan saat kita dalam kondisi rileks, meditatif, atau tidur ringan.
  • Mengurangi Hormon Stres: Penelitian membuktikan bahwa mendengarkan musik yang menenangkan dapat menurunkan kadar kortisol, hormon stres utama dalam tubuh. Saat kortisol menurun, perasaan cemas dan tegang pun ikut mereda, membuat kita lebih mudah untuk terlelap.
Baca Juga :  Perampokan Jalanan di Setiabudi, HP Pekerja Raib Digondol 4 Bandit

Daftar Putar untuk Tidur Nyenyak

Tidak semua musik memiliki karakteristik yang sama untuk tujuan relaksasi. Beberapa genre secara khusus sangat ideal untuk mengantar tidur.

  • Musik Ambient: Genre ini adalah raja dari musik latar. Musik ambient fokus pada tekstur dan atmosfer, bukan pada melodi atau ritme yang kuat. Tanpa lirik atau struktur lagu yang kompleks, musik ini tidak menuntut perhatian otak, sehingga pikiran Anda bisa melayang dengan bebas menuju relaksasi.
  • Lofi Hip Hop: Aliran musik ini menjadi sangat populer karena alasan yang bagus. Dengan ketukan yang sederhana, berulang, dan sedikit “tidak sempurna”, lofi menciptakan suasana yang hangat dan nostalgia. Penambahan suara seperti desis kaset atau rintik hujan sering memberikan efek menenangkan yang konsisten.
  • Musik Klasik: Komposisi dari era Barok atau Klasik, terutama yang menampilkan piano atau instrumen dawai, seringkali memiliki struktur matematis yang harmonis. Pilihlah gerakan lagu yang lambat (adagio atau andante) dari komposer seperti Bach, Mozart, atau Debussy untuk menciptakan lingkungan pendengaran yang damai dan teratur.
Baca Juga :  Misteri Kematian Terapis Cantik di Pejaten, Polisi Turun Tangan

Pada akhirnya, musik adalah alat personal. Eksperimenlah dengan berbagai genre untuk menemukan apa yang paling efektif bagi Anda. Dengan memilih alunan yang tepat, Anda tidak hanya mengisi keheningan malam, tetapi juga secara aktif merawat pikiran dan tubuh Anda, mempersiapkannya untuk istirahat yang memulihkan.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia
KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari
Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober
Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital
Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status
Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital
Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi
Hujan Petir Diprediksi Guyur Jabodetabek 22 Oktober, Warga Diminta Siaga

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 09:24 WIB

Shin Tae-yong Buka Peluang Kembali Latih Timnas Indonesia

Rabu, 22 Oktober 2025 - 08:59 WIB

KPK Bongkar Tambang Emas Ilegal Dekat Sirkuit Mandalika, Hasil 3 Kilo Sehari

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:37 WIB

Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status

Berita Terbaru

Ilustrasi, Bagaimana ribuan klik dari orang-orang biasa bisa menciptakan perundungan massal? Sebuah pandangan melalui kacamata teori Banalitas Kejahatan dari Hannah Arendt. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:59 WIB