JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Anggota Komisi III DPR RI Hasbiallah Ilyas mengapresiasi gebrakan besar Polri dan Badan Narkotika Nasional (BNN) dalam perang melawan narkoba.
Kedua lembaga itu sukses mengungkap lebih dari 38 ribu kasus, menyita 197 ton narkoba berbagai jenis, dan menciduk lebih dari 51 ribu pelaku di seluruh Indonesia sepanjang Januari hingga Oktober 2025.
Hasbiallah menilai, Polri dan BNN bekerja tanpa henti menumpas sindikat narkoba yang merusak masa depan generasi muda.
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras Polri dan BNN. Ini bukti nyata komitmen mereka dalam memberantas narkoba,” ujar Hasbiallah kepada wartawan, Minggu (26/10/2025).
Menurutnya, langkah tegas Polri dan BNN sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam agenda pemberantasan narkoba nasional yang menjadi fokus utama pemerintah.
Waspada Lonjakan Kasus Akhir Tahun
Namun, Hasbiallah mengingatkan agar Polri dan BNN tetap waspada terhadap lonjakan kasus di akhir tahun. Data menunjukkan, pada 2024 Polri mencatat 36 ribu kasus, sedangkan hingga Oktober 2025 angka itu sudah menembus 38 ribu kasus.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Masih ada tiga bulan menuju pergantian tahun. Biasanya, periode ini rawan peningkatan peredaran narkoba. Polri dan BNN harus sigap dan memperketat pengawasan,” tegasnya.
Politikus yang dikenal vokal itu juga menyoroti meningkatnya produksi narkoba dalam negeri. Ia menilai situasi ini menjadi sinyal bahaya bahwa Indonesia bisa berubah dari pasar menjadi produsen narkoba.
“Ini ancaman besar! Jangan pandang bulu. Masa depan anak bangsa bisa hancur kalau narkoba terus dibiarkan,” tandasnya.
Sementara itu, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Syahardiantono menegaskan, capaian tersebut mencerminkan keseriusan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam memerangi narkoba dari hulu hingga hilir.
“Pak Kapolri sudah menegaskan, perang melawan narkoba tidak boleh berhenti. Pencegahan dan pemberantasan harus berjalan seimbang,” kata Syahar di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (22/10/2025).
Senada, Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menyebut perang melawan narkoba menjadi bagian penting dari pelaksanaan Asta Cita Presiden Prabowo.
“Perang terhadap narkoba adalah strategi nasional untuk membangun SDM unggul dan berdaya saing,” ujarnya.
Eks Kapolda Banten itu menambahkan, narkoba bukan hanya tindak kriminal, tapi juga persoalan kemanusiaan. Karena itu, pengguna perlu direhabilitasi, bukan semata dijebloskan ke penjara. (red)





















