Candu Sensasi Terbakar

Minggu, 26 Oktober 2025 - 17:53 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Dari ayam geprek level 100 hingga seblak ceker, mengapa kita rela 'tersakiti' oleh cabai? Jawabannya ada pada endorfin dan masokisme jinak. Dok: Istimewa.

Ilustrasi, Dari ayam geprek level 100 hingga seblak ceker, mengapa kita rela 'tersakiti' oleh cabai? Jawabannya ada pada endorfin dan masokisme jinak. Dok: Istimewa.

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID — Keringat bercucuran, air mata menggenang, namun sensasi terbakar di lidah itu terus dicari. Fenomena gila-gilaan akan makanan super pedas, mulai dari ayam geprek level 100, seblak ceker dengan cabai berlimpah, hingga tantangan mi Samyang, telah menjadi pemandangan umum.

Ini bukan lagi soal rasa, tapi soal pencarian sensasi. Faktanya, di balik candu akan ‘rasa sakit’ ini, terdapat penjelasan ilmiah dan psikologis yang menarik.

Pedas Bukan Rasa, Tapi Sakit

Secara ilmiah, pedas bukanlah rasa, seperti halnya manis atau asin. Pedas adalah sensasi sakit. Lebih lanjut, senyawa kimia dalam cabai, capsaicin, secara harfiah menipu reseptor rasa sakit di lidah kita (TRV1) untuk berpikir bahwa mulut kita sedang ‘terbakar’.

Baca Juga :  Era Side Hustle: Ketika Satu Pekerjaan Saja Tidak Cukup Lagi

Tubuh, yang mengira sedang dalam bahaya, merespons sensasi sakit ini dengan melepaskan endorfin, obat pereda nyeri alami sekaligus pemicu rasa bahagia yang setara dengan runner’s high. Akibatnya, kita merasakan euforia ringan setelah ‘siksaan’ itu mereda.

Menikmati Sakit (Masokisme Jinak)

Lalu, mengapa kita secara sadar menikmati rasa sakit? Psikolog Paul Rozin menjelaskan fenomena ini sebagai benign masochism (masokisme jinak).

Ini adalah sensasi ‘naik roller coaster’ yang diterapkan pada makanan. Tubuh kita mengirimkan sinyal alarm (BAHAYA!), tetapi otak kita tahu bahwa kita sebenarnya aman (ini hanya makanan). Oleh karena itu, kita menikmati sensasi ‘bermain di tepi jurang’ tersebut. Bahkan, kita menikmati kegagalan tubuh membaca situasi, yang memberikan kita sensasi penguasaan atas rasa takut.

Baca Juga :  Segera Tukar Undangan! Upacara HUT RI ke-80 di Istana Merdeka Sudah Dekat

Ajang Berani dan Ikatan Sosial

Di luar sains dan psikologi, level kepedasan telah menjadi arena pembuktian sosial. Contohnya, menaklukkan ayam geprek level tertinggi adalah sebuah lencana keberanian. Ini adalah ajang pembuktian siapa yang paling kuat di antara teman-teman.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, makan pedas bersama-sama, dengan pengalaman ‘menderita’ yang kolektif, menciptakan social bonding atau ikatan sosial yang unik. Tertawa bersama sambil kepedasan adalah pengalaman komunal yang mempererat hubungan.

Penulis : Ahmad Haris Kurnia

Editor : Ahmad Haris Kurnia

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN
Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada
Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm
Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka
Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher
BNN Luncurkan “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba”, Tangkal Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Harvey Moeis Resmi Masuk Lapas Cibinong, Eksekusi Vonis 20 Tahun Penjara Kasus Timah
Sulap Baju Lama, Sebuah Fenomena Upcycling

Berita Terkait

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:26 WIB

Wacana PPPK Jadi PNS Mencuat Lagi, DPR: Belum Masuk Pembahasan Resmi UU ASN

Kamis, 30 Oktober 2025 - 21:03 WIB

Bekasi Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir Hingga April 2026, Warga Diminta Waspada

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:56 WIB

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:28 WIB

Pohon Rengas Tumbang di Dharmawangsa, 5 Mobil Ringsek – 2 Warga Luka

Kamis, 30 Oktober 2025 - 19:03 WIB

Mayat Pria di Siak Dikubur Berterpal, Polisi Ungkap Luka Sadis di Kepala dan Leher

Berita Terbaru

Banjir besar melanda Jakarta Selatan, 27 RT terendam hingga 110 cm usai hujan deras. BPBD kerahkan petugas, warga diminta waspada potensi banjir susulan. (BPBD)

JABODETABEK

Banjir Kepung Jakarta Selatan, 27 RT Terendam, Air Capai 110 Cm

Kamis, 30 Okt 2025 - 19:56 WIB