JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Kita hidup dalam paradoks produktivitas: untuk bekerja lebih baik, kita sebenarnya perlu berhenti bekerja. Di hari Senin, kita sangat teliti merencanakan jam kerja kita, mengisi kalender dengan rapat dan deadline. Namun, kita sering lupa merencanakan hal yang sama pentingnya, yaitu istirahat.
Kita memperlakukan istirahat sebagai kemewahan yang diambil jika ada waktu, bukan sebagai kebutuhan strategis. Ini adalah kesalahan besar yang justru menurunkan kualitas pekerjaan kita.
Sains di Balik Istirahat (Siklus Ultradian)
Otak manusia tidak dirancang untuk fokus penuh selama delapan jam non-stop. Sebaliknya, otak kita beroperasi dalam siklus yang disebut Siklus Ultradian.
Penelitian menunjukkan bahwa otak manusia secara alami hanya bisa mempertahankan fokus penuh selama 90 hingga 120 menit. Setelah batas waktu itu terlampaui, kemampuan kognitif kita akan menurun drastis. Otak secara biologis membutuhkan jeda sekitar 15 hingga 20 menit untuk memulihkan diri, membersihkan “limbah” mental, dan bersiap untuk siklus fokus berikutnya.
Bahaya Kerja Non-Stop
Ketika kita mengabaikan siklus alami ini dan memaksakan diri untuk terus bekerja, kita tidak menjadi lebih produktif; kita hanya menjadi lebih lelah.
Kerja non-stop secara langsung menyebabkan menurunnya kualitas pekerjaan. Kita menjadi lebih ceroboh, kurang kreatif, dan lebih mudah membuat kesalahan. Lebih jauh lagi, ini adalah jalan cepat menuju burnout dan kelelahan mengambil keputusan (decision fatigue), sebuah kondisi di mana kualitas keputusan Anda memburuk setelah terlalu banyak mengambil keputusan.
Cara Menjadwalkan Istirahat di Hari Senin
Karena istirahat sangat penting, perlakukan istirahat seperti Anda memperlakukan rapat penting. Berikut cara memulainya di hari Senin:
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
- Gunakan Kalender Anda: Jangan hanya mengandalkannya untuk bekerja. Masukkan “Waktu Istirahat” atau “Blok Fokus Jeda” di kalender Anda. Jika sudah terjadwal, Anda akan lebih menghormatinya.
- Terapkan Teknik Pomodoro: Jika siklus 90 menit terasa terlalu panjang, gunakan Teknik Pomodoro. Bekerja fokus penuh selama 25 menit, lalu ambil istirahat wajib 5 menit. Ulangi siklus ini.
- Makan Siang “Nyata”: Berhenti makan siang di meja kerja sambil membalas email. Jauhi meja kerja Anda setidaknya selama 30 menit. Biarkan otak Anda benar-benar beralih mode.
Kesimpulan
Istirahat bukan berarti malas. Istirahat adalah bagian integral dan strategis dari pekerjaan itu sendiri. Sama seperti atlet yang membutuhkan jeda antar set latihan, pekerja profesional membutuhkan istirahat terjadwal untuk menjaga performa puncak mereka sepanjang hari.
Penulis : Ahmad Haris Kurnia
Editor : Ahmad Haris Kurnia





















