KUALA LUMPUR, POSNEWS.CO.ID – Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) diguncang badai besar. FIFA resmi menjatuhkan sanksi keras akibat dugaan manipulasi dokumen naturalisasi tujuh pemain asing.
Hukuman ini bukan hanya soal kerugian finansial, tapi juga mempermalukan sepak bola Malaysia di mata dunia.
Alih-alih membongkar data, FAM justru mencoba mengalihkan isu. Mereka menuding ada sabotase FIFA untuk menutupi isu lain, termasuk desas-desus soal pengusiran Israel dari UEFA dan Piala Dunia.
FAM juga menyinggung pertemuan Presiden FIFA Gianni Infantino dengan sejumlah delegasi negara, termasuk Indonesia, di New York.
Namun sikap itu dianggap blunder. Publik Malaysia balik mencibir karena FAM dianggap tak serius menjawab tuduhan utama: dokumen naturalisasi cacat.
Jurnalis Malaysia Kritik Pedas
Jurnalis kenamaan, Keesh Sundaresan, melayangkan kritik tajam. Menurutnya, FAM harus berhenti mengelak dan membuka dokumen garis keturunan tujuh pemain itu secara transparan.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kalau FAM yakin ini sabotase, buka semua data! Tunjukkan dokumen asli pemain. Biarkan publik yang menekan FIFA, bukan malah bersembunyi,” tegas Keesh lewat akun X, Minggu (28/9/2025).
Keesh menilai, hanya transparansi yang bisa menyelamatkan reputasi FAM sekaligus memulihkan kepercayaan fans.
Banding Jadi Penentu
Kini nasib tujuh pemain naturalisasi itu masih abu-abu. Banding FAM ke FIFA sedang diproses, namun kepercayaan publik runtuh.
Banyak pihak menyoroti bahwa Malaysia harus meniru Indonesia, yang mewajibkan naturalisasi lewat sidang DPR RI dengan dokumen sah dan garis keturunan jelas.
Skandal ini membuat kredibilitas FAM di ujung tanduk. Jika gagal membuktikan keabsahan dokumen, sanksi FIFA bisa semakin berat, termasuk larangan tampil di ajang internasional. (red)