JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Massa guru dari berbagai organisasi guru menggelar demonstrasi di kawasan Monas, Jakarta Pusat.
Mereka menuntut pemerintah memberikan perlakuan hak yang sama dalam kebijakan pengangkatan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Untuk menjaga aksi demo sebanyak 1.597 aparat gabungan dikerahkan mengamankan demonstrasi guru di sekitar Monas, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).
Kapolres Metro Jakpus, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, memastikan pengamanan ketat.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Massa guru dari gabungan organisasi guru, yakni Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI), Perkumpulan Guru Madrasah Mandiri (PGMM), Persatuan Guru Inpassing Nasional (PGIN), dan Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI).
Mereka berkumpul di Masjid Istiqlal sebelum berjalan kaki menuju Monas. Selain keempat organisasi guru tersebut, beberapa elemen masyarakat lain juga turut menggelar unjuk rasa di lokasi yang sama dengan jumlah massa yang tidak terlalu banyak.
Kesetaraan Hak dan Peluang
Dilansir dari keterangan PGMM Indonesia, para guru madrasah menilai regulasi pengangkatan PPPK yang berlaku selama ini tidak berpihak kepada mereka. Tuntutan utama aksi ini adalah kesetaraan hak dan peluang dalam rekrutmen ASN dan PPPK.
Selain itu, guru madrasah juga menuntut perlindungan profesi, pengakuan masa kerja, dan tunjangan yang layak. Mereka mendesak penghapusan regulasi yang diskriminatif terhadap guru madrasah swasta.
Keadilan dalam pembagian anggaran dan program pendidikan juga menjadi bagian dari tuntutan. Para guru juga meminta keterlibatan guru madrasah swasta dalam penyusunan kebijakan pendidikan.
TMC Polda Metro Jaya menyebut, “Massa aksi PGSI mulai berjalan dari Masjid Istiqlal ke Monas untuk menyampaikan pendapat.” Dalam foto, guru tampak mengenakan ikat kepala putih.
Meski lalu lintas padat, kendaraan tetap melintas di jalur lain. Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup satu lajur dari Patung Kuda ke Kedubes AS, sementara lajur sebaliknya tetap dibuka.
Kasie Humas Polres Metro Jakpus, Ipda Ruslan Basuki, menjelaskan, “Dari Kedubes AS arah ke barat dibuka seperti biasa.”
Aksi ini menjadi sorotan karena elemen guru menuntut aspirasi mereka di pusat pemerintahan dan menunjukkan solidaritas di tengah padatnya Ibu Kota. (red)





















