KPAD Bekasi Jemput Guru SMPN 13 Diduga Pelecehan Siswi, Alumni Geram

Rabu, 27 Agustus 2025 - 07:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto aksi demo alumni: “Alumni SMPN 13 Kota Bekasi menggelar demonstrasi di sekolah, menuntut keadilan atas dugaan pelecehan siswi kelas IX oleh oknum guru. (Dok-Istimewa)

Foto aksi demo alumni: “Alumni SMPN 13 Kota Bekasi menggelar demonstrasi di sekolah, menuntut keadilan atas dugaan pelecehan siswi kelas IX oleh oknum guru. (Dok-Istimewa)

BEKASI  – Komisi Perlindungan Anak Daerah (KPAD) Kota Bekasi menjemput oknum guru olahraga SMPN 13 berinisial J ke Polres Metro Bekasi Kota, Selasa (26/8/2025), setelah guru tersebut diduga melecehkan siswi kelas IX. Saat tiba di Polres, J mengenakan kaos putih, topi, dan masker untuk menutupi wajahnya.

Ketua KPAD Kota Bekasi, Novrian, menjelaskan penjemputan dilakukan berdasarkan laporan polisi (LP) yang telah dibuat. “Hari ini kami melakukan pendampingan berdasarkan laporan polisi, dan akhirnya menjemput J bersama Polres Kota Bekasi,” kata Novrian.

Baca Juga :  BMKG: Jakarta Diprediksi Diguyur Hujan Disertai Petir pada Kamis 21 Agustus 2025

Korban telah resmi melapor ke polisi. Selain itu, KPAD menerima informasi dugaan korban lain dari kalangan alumni. “Korban masih sekolah, tapi kami mendengar beberapa alumni juga mengalami hal serupa. Jika ada korban lain, silakan segera melapor ke Polres, KPAD, atau Dinas DP3A,” tambah Novrian.

Kasus ini memicu kemarahan alumni SMPN 13 Kota Bekasi, yang menggelar aksi demonstrasi di sekolah pada Senin (25/8/2025), setelah dugaan pelecehan siswi kelas IX itu viral di media sosial.

Kepala Sekolah SMPN 13, Tetik, membenarkan bahwa guru J diduga melakukan pelecehan sebanyak dua kali, pertama setelah Idulfitri dan kedua menjelang peringatan HUT RI ke-80. “Anaknya menceritakan kejadian itu. Kami sudah mencegah dan memanggil gurunya, tapi kejadian terulang menjelang Agustusan. Saya memanggil anaknya dan memberi sanksi kepada gurunya,” ujar Tetik.

Baca Juga :  Prabowo Bangga Kontingen Indonesia Pimpin Parade Bastille Day di Prancis

Lebih lanjut, Tetik menyebut J mengakui perbuatannya, meski mengklaim tidak bermaksud melecehkan. “Dia mengaku merangkul dan memegang paha korban, tapi bilang tidak bermaksud melecehkan,” jelas Tetik. (red)

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk di Sidoarjo, BNPB Sebut Gagal Teknologi
Keracunan Program MBG, Pemerintah Tegaskan Human Error Bukan Pelanggaran HAM
Polri Gelar Apel Kesiapan MotoGP Mandalika 2025 di Lombok Tengah
Sadis, Pedagang Gas di Kebon Jeruk Dibunuh Gara-Gara Jual Barang Pelaku
Gedung HPK Nusa Indah IKN Terbakar, Api Cepat Membesar karena Material Modular
DPR RI Desak Pemerintah Hapus PNBP SIM Sopir Truk, Anak Sopir Bisa Kuliah Gratis
Fakta Baru Musala Ambruk di Ponpes Al Khoziny, Santri Ikut Pengecoran
Spesial HUT ke-80 TNI, Tarif Transportasi Umum Rp80 di Jakarta

Berita Terkait

Rabu, 1 Oktober 2025 - 22:08 WIB

Tragedi Ponpes Al Khoziny Ambruk di Sidoarjo, BNPB Sebut Gagal Teknologi

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:52 WIB

Keracunan Program MBG, Pemerintah Tegaskan Human Error Bukan Pelanggaran HAM

Rabu, 1 Oktober 2025 - 21:36 WIB

Polri Gelar Apel Kesiapan MotoGP Mandalika 2025 di Lombok Tengah

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:32 WIB

Sadis, Pedagang Gas di Kebon Jeruk Dibunuh Gara-Gara Jual Barang Pelaku

Rabu, 1 Oktober 2025 - 20:23 WIB

Gedung HPK Nusa Indah IKN Terbakar, Api Cepat Membesar karena Material Modular

Berita Terbaru