CILACAP, POSNEWS.CO.ID – Warga yang masih berada di area rawan tanah bergerak langsung di evakuasi Polres Purbalingga pasca tanah kembali retak dan amblas di Desa Maribaya, Kecamatan Karanganyar, dan Kecamatan Kertanegara, Kabupaten Purbalingga, pada Sabtu (15/11/2025).
Tanah retak dan ambles tersebut sebelumnya sudah terdeteksi sejak Mei. Pergerakan tanah pertama tercatat pada 16 Mei 2025 di Desa Maribaya RT 004/RW 003.
Sebanyak 11 rumah rusak berat dan diusulkan relokasi oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah setelah Badan Geologi Bandung melakukan penelitian lanjutan pada 1–2 Juli 2025.
Namun, curah hujan ekstrem pada November memicu pergerakan tanah baru. Pada 15 November 2025 pukul 10.00 WIB, tanah kembali ambles di Dusun Karangtengah dan menggulung tambahan 11 rumah, sehingga total rumah terdampak mencapai 22 unit.
85 Warga Mengungsi, Lansia – Balita Masuk Kelompok Rentan
Dampak bencana ini menimpa 22 Kepala Keluarga atau 85 jiwa, termasuk 7 lansia dan 8 balita. Rumah-rumah rusak dengan kondisi retak, geser, hingga miring, membuat warga terpaksa mengungsi ke rumah keluarga maupun tetangga.
Merespons kondisi kritis tersebut, Polres Purbalingga langsung mengaktifkan tanggap darurat. Polisi membentuk KPL (Kepolisian Peduli Lingkungan) dan berkoordinasi ketat dengan BPBD serta Pemkab Purbalingga.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Polisi kemudian:
- Melokalisasi area rawan agar warga tidak mendekat
- Meningkatkan patroli sambang di permukiman terancam
- Mengarahkan warga menjauhi lereng rapuh
- Membantu evakuasi barang berharga dan dokumen penting
Langkah ini dilakukan untuk mencegah korban tambahan, karena retakan tanah terus bergerak.
Layanan Kesehatan & Bantuan Sosial Digencarkan
Selain pengamanan, Tim Dokkes Polres Purbalingga memberikan layanan kesehatan gratis di pos pengungsian, meliputi:
- Pemeriksaan tensi
- Konsultasi medis
- Pemberian obat dan vitamin
- Monitoring kesehatan lansia & balita
Polisi juga menyalurkan bantuan sembako, sementara dapur lapangan BPBD–Polri memproduksi makanan untuk warga setiap hari.
Sebanyak 30 personel gabungan Samapta dan Dokkes dikerahkan untuk menjaga keamanan, membantu evakuasi, dan mengawal layanan kesehatan dibantu Dinas Kesehatan Kabupaten Purbalingga.
Kapolres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar, S.I.K., M.Si., memastikan seluruh unsur pemerintah bekerja total. Ia mengimbau warga tetap tenang dan menaati seluruh arahan petugas.
“Keselamatan warga dan seluruh asetnya menjadi prioritas kami. Jika ada ternak atau barang berharga yang perlu diamankan, silakan lapor ke Polres atau Polsek. Kami siap membantu,” tegasnya.
Kepala Desa Maribaya, Tarso Dwi Cahyanto, mengapresiasi langkah cepat Polres Purbalingga yang dinilai sangat membantu warga dalam masa krisis.
Ia berharap dukungan tetap berjalan karena warga masih mengungsi dan membutuhkan pemenuhan kebutuhan dasar hingga kondisi kembali aman. (red)





















