SULAWESI TENGGARA, POSNEWS.CO.ID – Bocah perempuan berinisial MA (10) ditemukan tewas mengenaskan di Dusun I, Desa Wundubite, Kecamatan Poli-Polia, Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara. Niat pergi mengaji, MA justru meregang nyawa dengan luka tusuk di leher.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi menyampaikan duka mendalam dan permintaan maaf atas kasus tragis ini. Ia menegaskan, kehilangan satu anak berarti hilangnya satu nyawa berharga.
Menurut Arifah, tragedi MA menjadi pukulan keras bagi semua pihak untuk memperkuat perlindungan anak di daerah. “Anak seharusnya mendapatkan perlindungan penuh, bukan menjadi korban kekerasan yang merenggut nyawanya,” tegasnya.
Pemerintah, lanjut Arifah, sudah melakukan penjangkauan ke rumah korban dan memberi penguatan psikologis kepada keluarga. Adik MA yang menjadi saksi juga mendapat konseling serta pendampingan hukum di kepolisian.
“Kasus ini jadi perhatian kami dan akan terus dikawal,” ujarnya.
Sebelumnya, pada Jumat (5/9/2025) pagi, MA yang masih duduk di bangku kelas 5 SD ditemukan bersimbah darah di kebun cokelat warga. Saat itu, ia berangkat bersama adiknya, Wahyu (7), menggunakan sepeda listrik.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, di tengah perjalanan, keduanya dihadang pelaku bersenjata parang.
Korban sempat dibawa warga ke RSUD Ladongi, tetapi nyawanya tak tertolong. Polisi bergerak cepat dan menangkap terduga pelaku, RH (18), tak jauh dari lokasi kejadian.
Kasi Humas Polres Kolaka Timur, Iptu Irwan Pansha, mengatakan hasil pemeriksaan awal menunjukkan pelaku tega menghabisi korban karena sakit hati dan dendam akibat sering diejek. Kini, RH sudah ditahan di Polres Kolaka Timur untuk proses hukum lebih lanjut. (red)





















