Program Cek Kesehatan Gratis 43 Juta Peserta, Prabowo Sebut Banyak Masalah Gigi

Senin, 20 Oktober 2025 - 17:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna membahas program Cek Kesehatan Gratis di Istana Negara. Dok: Setpres

Presiden Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna membahas program Cek Kesehatan Gratis di Istana Negara. Dok: Setpres

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID Dalam Sidang Kabinet Paripurna memperingati satu tahun pemerintahan Prabowo–Gibran, Presiden Prabowo Subianto menegaskan, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) telah dimanfaatkan lebih dari 43 juta warga Indonesia.

“Sebanyak 43 juta orang sudah menggunakan program cek kesehatan gratis. Ini pertama kali dalam sejarah Republik Indonesia. Setiap warga negara berhak mendapat layanan cek kesehatan gratis pada hari ulang tahunnya,” ujar Prabowo di hadapan para menteri, Senin (20/10/2025).

Presiden menjelaskan, program ini menjadi langkah pencegahan dini terhadap penyakit agar biaya pengobatan bisa ditekan. Menurutnya, mengetahui kondisi kesehatan sejak awal akan membuat masyarakat lebih cepat melakukan perawatan.

Baca Juga :  Hati-Hati! Jalan Sekitar Istana Presiden Ditutup 2 Hari, Ini Rutenya

“Program ini membantu rakyat melakukan deteksi dini. Biaya pengobatan bisa berkurang jika kita tahu lebih cepat kondisi tubuh. Walau begitu, ini masih menjadi pekerjaan besar bagi kita semua,” tegasnya.

Dari hasil pemeriksaan CKG, kata Prabowo, banyak masyarakat mengalami masalah kesehatan pada gigi. “Data menunjukkan sebagian besar rakyat kita punya masalah di gigi. Ini juga bagian dari kesehatan yang sering diabaikan,” ungkapnya.

Selain masalah kesehatan, Prabowo menyoroti kekurangan tenaga medis nasional. Ia mengungkapkan, Indonesia masih kekurangan sekitar 140 ribu dokter umum dan ribuan dokter spesialis.

“Jumlah dokter kita masih jauh dari ideal. Kekurangan ini terjadi hampir di semua negara, tetapi kita harus mencari solusi cepat,” jelasnya.

Presiden menilai perlu ada reformasi kebijakan pendidikan kedokteran untuk menjawab tantangan itu. Ia meminta agar fakultas kedokteran ditambah, serta kuota mahasiswa dan beasiswa diperluas.

“Kalau perlu, LPDP harus memprioritaskan bidang kedokteran. Kita butuh lebih banyak dokter untuk melayani rakyat,” tegas Prabowo. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Warga Bekasi Temukan Diduga Kerangka Bayi Terkubur di Bawah Timbunan Asbes
Korban Dikeroyok Usai Dijebak Lewat Instagram di Tanjung Priok, Polisi Buru Pelaku
Ibu Hamil Ditandu 7 Km di Maros, DPR Minta Pemda Perbaiki Jalan Rusak
Dikeroyok Tiga Sekawan di Belakang SMA 69, Pelajar Alami Luka di Mata
Kiwirok Bergejolak, Panglima OPM Lamek Taplo Tewas Dihantam Drone TNI
Anggota Polri Dikeroyok di Curug Tangerang, 4 Orang Luka-luka Depan Pabrik Astari
Razia Besar-besaran Setahun di Lapas, Imipas Sita 10 Ribu Ponsel dan 24 Ribu Sajam
Melampaui Debat Lama: Mengapa Nuklir Canggih Layak Masuk Portofolio Energi Indonesia

Berita Terkait

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:58 WIB

Warga Bekasi Temukan Diduga Kerangka Bayi Terkubur di Bawah Timbunan Asbes

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:43 WIB

Korban Dikeroyok Usai Dijebak Lewat Instagram di Tanjung Priok, Polisi Buru Pelaku

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:25 WIB

Ibu Hamil Ditandu 7 Km di Maros, DPR Minta Pemda Perbaiki Jalan Rusak

Senin, 20 Oktober 2025 - 21:02 WIB

Dikeroyok Tiga Sekawan di Belakang SMA 69, Pelajar Alami Luka di Mata

Senin, 20 Oktober 2025 - 20:47 WIB

Kiwirok Bergejolak, Panglima OPM Lamek Taplo Tewas Dihantam Drone TNI

Berita Terbaru