Anggota Komisi IX DPR Tolak Moratorium MBG, Prioritaskan Evaluasi SPPG Bermasalah

Senin, 29 September 2025 - 15:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi, Kotak makanan MBG dengan menu mi goreng diperiksa polisi setelah 20 siswa SD Pasar Rebo keracunan. Dok: Istimewa

Ilustrasi, Kotak makanan MBG dengan menu mi goreng diperiksa polisi setelah 20 siswa SD Pasar Rebo keracunan. Dok: Istimewa

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, menolak wacana moratorium program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah muncul kasus keracunan massal siswa di berbagai daerah.

Ia menekankan, langkah lebih tepat adalah menutup dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti melanggar standar sanitasi dan kualitas SDM.

Menurut Irma, moratorium justru merugikan SPPG yang telah berjalan baik. “Kami fokus menutup dapur atau SPPG yang tidak memenuhi standar,” tegasnya, Senin (29/9/2025).

Dengan begitu, program MBG tetap berjalan bagi anak-anak yang membutuhkan.

Baca Juga :  Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia di Putaran 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Selain itu, Irma menegaskan evaluasi wajib dilakukan untuk semua dapur penyedia MBG, baik yang bermasalah maupun belum, jika ditemukan ketidaksesuaian standar.

“Meski belum terjadi kasus, dapur yang sanitasi dan pekerjanya tidak sesuai klasifikasi tetap harus dievaluasi,” tambah politisi Partai Nasdem itu.

Ia menekankan bahwa penghentian sementara SPPG bermasalah tidak sama dengan moratorium program MBG secara keseluruhan. “Dihentikan dulu yang bermasalah, tapi program tetap berjalan agar anak-anak tetap menerima MBG,” jelas Irma.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sementara itu, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) meminta Komisi IX DPR RI mendesak Presiden Prabowo Subianto menghentikan sementara MBG.

Baca Juga :  Prakiraan Cuaca Jabodetabek Hari Ini: BMKG Ingatkan Hujan Lebat dan Angin Kencang

Koordinator JPPI, Ari Hadianto, menekankan keselamatan anak harus menjadi prioritas utama dibanding target program maupun ambisi politik.

“Utamakan keselamatan anak, jangan jadikan mereka korban program politik,” tegas Ari.

Ia menambahkan, kasus keracunan massal MBG di berbagai daerah bukan sekadar persoalan teknis, melainkan masalah sistemik terkait tata kelola Badan Gizi Nasional (BGN). “Hentikan MBG sekarang juga. Ini kesalahan sistem di BGN, bukan teknis,” tambahnya. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Kualifikasi MotoGP Mandalika 2025, Marquez Ambyar, Bezzecchi Meledak
Joget di Kafe Kemayoran Berujung Maut, Satpam Tewas Dibacok 7 Pemuda Mabuk
TikTok Tetap Bisa Digunakan Meski Izin TDPSE Dibekukan Pemerintah
Polda Metro Jaya Siapkan Kantong Parkir Khusus di HUT ke-80 TNI di Monas
DPD RI Lepas Kontingen Setjen ke Pornas Korpri XVII 2025 Palembang
Update Tragedi Ponpes Al-Khoziny, 14 Meninggal, 49 Santri Masih Dicari
BMKG Prediksi Hujan Ringan Guyur Jakarta dan Sekitarnya Sabtu Ini
Pemprov DKI Tebus Ijazah 1.238 Siswa Senilai Rp4,13 Miliar, Kesempatan Kerja Terbuka

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 12:00 WIB

Kualifikasi MotoGP Mandalika 2025, Marquez Ambyar, Bezzecchi Meledak

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:26 WIB

Joget di Kafe Kemayoran Berujung Maut, Satpam Tewas Dibacok 7 Pemuda Mabuk

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 08:09 WIB

TikTok Tetap Bisa Digunakan Meski Izin TDPSE Dibekukan Pemerintah

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 07:21 WIB

Polda Metro Jaya Siapkan Kantong Parkir Khusus di HUT ke-80 TNI di Monas

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 07:05 WIB

DPD RI Lepas Kontingen Setjen ke Pornas Korpri XVII 2025 Palembang

Berita Terbaru