Gubernur Pramono Larang Daging Anjing dan Kucing, Pergub Rampung Sebulan

Senin, 13 Oktober 2025 - 19:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Koalisi Dog Meat Free Indonesia membahas larangan peredaran daging anjing dan kucing di Jakarta. Dok: Kominfo DKI JKT

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung bersama Koalisi Dog Meat Free Indonesia membahas larangan peredaran daging anjing dan kucing di Jakarta. Dok: Kominfo DKI JKT

JAKARTA, POSNEWS.CO.ID – Bahaya dari pembiaran praktik peredaran daging anjing dan kucing bukan hanya pada aspek moral, tetapi juga pada risiko kesehatan masyarakat, seperti penyebaran rabies dan penyakit menular lainnya.

Langkah Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dengan mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) melarang total peredaran dan perdagangan daging anjing dan kucing di Ibu Kota dinilai tepat.

“Secara prinsip, saya menyetujui,” tegas Pramono usai menerima audiensi Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI) di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (13/10/2025).

Menurut Pramono, DMFI menyampaikan langsung keresahan masyarakat terhadap praktik konsumsi daging anjing di Jakarta. “Mereka meminta agar daging anjing tidak dikonsumsi di Jakarta. Saya setuju, dan Pergub ini segera kita siapkan,” ujarnya.

Baca Juga :  DPR Semprot OJK, Aturan Debt Collector Picu Aksi Kekerasan dan Intimidasi

Selain Pergub, Pemprov DKI juga akan mengusulkan Peraturan Daerah (Perda) ke DPRD untuk memperkuat dasar hukum larangan tersebut.

Pramono menegaskan, aturan ini berlandaskan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan UU Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan.

“Dua undang-undang itu jadi acuan utama. Jakarta harus jadi contoh bagi kota lain,” tandasnya.

ADVERTISEMENT

ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Setelah aturan resmi diterbitkan, Satpol PP dan aparat pemerintah daerah akan turun langsung ke lapangan untuk mengawasi pelaksanaan dan menindak pelanggaran.

Baca Juga :  Program Gratispol Kaltim. Biaya Administrasi Perumahan Gratis untuk 1.000 Rumah Warga MBR

Dukungan pun datang dari berbagai pihak. CEO DMFI Karin Franken memuji langkah cepat Gubernur Jakarta itu.

“Keputusan Pak Gubernur sangat kami apresiasi. Ini langkah nyata menuju Jakarta bebas daging anjing,” ucap Karin.

Sementara itu, COO DMFI Merry Ferdinandez menyebut Pergub ini bisa jadi role model nasional.

“Jakarta akan jadi contoh bagi provinsi lain. Ini bukan hanya soal hewan, tapi soal kemanusiaan dan kesehatan masyarakat, termasuk risiko rabies,” tegas Merry.

Langkah Pramono ini langsung disambut positif publik. Warganet ramai-ramai mendukung kebijakan itu dengan tagar #JakartaBebasDagingAnjing di media sosial. (red)

Follow WhatsApp Channel www.posnews.co.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober
Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital
Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status
Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital
Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi
Hujan Petir Diprediksi Guyur Jabodetabek 22 Oktober, Warga Diminta Siaga
Hidup di Dunia Simulasi Instagram: Ketika Citra Lebih Nyata dari Kenyataan
Bagaimana Gawai Mengawasi Setiap Gerak-Gerik Kita

Berita Terkait

Rabu, 22 Oktober 2025 - 07:33 WIB

Tolak Makan, Bocah di Bojonggede Tewas Dipukul Ibu Tiri Sejak Awal Oktober

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:59 WIB

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:37 WIB

Modal Tak Kasat Mata Anak Jaksel: Ketika Selera Menjadi Penentu Status

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:21 WIB

Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital

Rabu, 22 Oktober 2025 - 06:15 WIB

Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi

Berita Terbaru

Ilustrasi, Bagaimana ribuan klik dari orang-orang biasa bisa menciptakan perundungan massal? Sebuah pandangan melalui kacamata teori Banalitas Kejahatan dari Hannah Arendt. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Membedah Banalitas Kejahatan di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:59 WIB

Ilustrasi, Dari kegembiraan murni menjadi tuntutan pasar, mengapa hobi yang dimonetisasi sering berakhir dengan kelelahan emosional atau burnout? Dok: Istimewa.

POLITIK

Saat Hobi Menjadi Cuan: Jebakan Alienasi di Era Digital

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:21 WIB

Ilustrasi, Dari K-Pop hingga kopi kekinian, mengapa kita serentak menyukai hal yang sama? Artikel ini mengungkap bagaimana kekuatan budaya tak terlihat membentuk selera kita. Dok: Istimewa.

NETIZEN

Hegemoni K-Pop dan Secangkir Kopi

Rabu, 22 Okt 2025 - 06:15 WIB